SOLOPOS.COM - Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim, memberikan sambutan kepada para peserta webinar orang tua, beberapa waktu lalu. (istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — PT Frisian Flag Indonesia (FFI) tahun ini kembali menyelenggarakan Gerakan Nusantara (miNUm Susu tiAp hari uNTuk Anak ceRdas Aktif Indonesia) 2021. Tahun ini, FFI bekerja sama dengan ahli gizi dari dari Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (PKGK FKM UI), psikolog keluarga, pakar edukasi zilenial, serta pakar komunikasi.

Seperti tahun 2020, FFI mengadakan rangkaian kegiatan Gerakan Nusantara 2021 secara daring. Tahun ini, FFI berfokus pada persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas serta edukasi gizi dan kesehatan bagi murid, orang tua, dan guru di wilayah Jabodetabek dan beberapa daerah di Indonesia.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

FFI memulai rangkaian perhelatan tahunan Gerakan Nusantara 2021 melalui Wartawan Junior (Warior) Workshop & Conference pada 10 & 11 September lalu yang diikuti oleh puluhan siswa dari Jabodetabek, Surabaya & Sidoarjo. Gerakan Nusantara 2021 juga mengadakan webinar orang tua pada 18 September & 9 Oktober yang diikuti lebih dari 2.000 orang tua dengan mengangkat topik Keluarga Sebagai Garda Terdepan Mempersiapkan Pembelajaran Tatap Muka.

Kegiatan ini dilakukan untuk membekali para orang tua dan keluarga dalam mempersiapkan PTM terbatas di sekolah, dari aspek gizi, psikologis hingga pola didik anak dalam rangka mendukung upaya pemerintah yang mulai mengimplementasikan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.

Semangat Merdeka Belajar

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, Nadiem Anwar Makarim, dalam sambutannya pada kegiatan webinar mengatakan dukungan dari orang tua dan keluarga sangat dibutuhkan untuk penyelenggaraan PTM terbatas yang aman, nyaman, dan optimal.

“Saya mengapresiasi kegigihan Frisian Flag Indonesia selama delapan tahun terakhir dalam mendukung semangat kolaborasi merdeka belajar melalui program Gerakan Nusantara. Merdeka belajar sesungguhnya adalah semangat untuk memantik gerakan-gerakan di masyarakat yang memajukan pendidikan. Sehingga Gerakan Nusantara merupakan contoh praktik yang perlu terus ditingkatkan dan dilanjutkan. Semoga kolaborasi di antara kita akan mengantarkan anak-anak Indonesia kembali mendapatkan pendidikan yang normal. Mari kita laksanakan PTM terbatas sebaik mungkin untuk mewujudkan merdeka belajar,” kata Menteri Nadiem.

Dalam kesempatan yang sama, Plt. Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Indra Gunawan, mengatakan keluarga harus menjadi pilar untuk menyiapkan berbagai kebutuhan untuk anak-anak saat PTM terbatas.

“Agar anak-anak kita tetap sehat dan kuat dalam mempersiapkan pembelajaran tatap muka, pemenuhan gizi perlu diperhatikan. Karena bagaimanapun dalam pandemi ini anak-anak kita harus tercukupi dan terpenuhi gizinya agar tubuhnya lebih tahan dari penularan Covid-19,” kata Indra.

Pakar gizi, Ketua PKGK UI, Ahmad Syafiq, mengatakan pada masa PTM terbatas anak didik sebaiknya dibiasakan mengonsumsi asupan dengan pola gizi seimbang sesuai pedoman Isi Piringku, melakukan aktivitas fisik yang baik, perilaku hidup bersih dan istirahat yang cukup.

“Salah satu pilar gizi seimbang adalah mengonsumsi asupan makanan dan minuman yang seimbang untuk mencapai kualitas kesehatan yang optimal, salah satu caranya dengan rutin mengonsumsi protein hewani. Protein hewani dengan kandungan asam amino esensial memiliki bermacam fungsi, di antaranya untuk memperbaiki sel yang rusak serta menjaga imunitas, serta mencegah terjadinya stunting. Sumber protein hewani dapat ditemui dari berbagai sumber, misalnya susu dan telur,” kata Ahmad Syafiq.

Karakteristik Generasi Z

Sementara itu, Pakar Edukasi Gen Zillenial sekaligus Ketua PGRI SLCC, Prof. Eko Indrajit, menyoroti karakteristik anak-anak generasi Z yang
berbeda dibandingkan dengan generasi-generasi sebelumnya. Menurutnya, generasi Z mampu mempelajari sesuatu melalui gadget, cenderung individualis dan tidak ingin dikendalikan oleh guru atau orang tua.

“Jangan menggurui melainkan dampingi kehidupan mereka. Jangan mudah marah tapi harus memahami bahasa kehidupan mereka. Banyaklah berkomunikasi melalui visual, awasi sosial media mereka tetapi jangan bereaksi berlebihan. Cobalah meminta mereka mengajarkan kita mengenai berbagai trend yang sedang terjadi di dunia. Lalu, sesekali cobalah bermain game bersama mereka sebagai ungkapan rasa empati. Dengan begitu, mereka akan menganggap orang tua sebagai teman, dan kehadiran orang tua akan disetujui oleh mereka,” jelas Prof. Eko.

frisian flag
Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro di sesi Wartawan Junior (Warior) Conference diikuti lebih dari 50 murid SD di Jabodetabek, Surabaya & Sidoarjo, Sabtu (11/9/2021). (Istimewa)

Diluncurkan kali pertama kali pada 2013, Gerakan Nusantara telah menjangkau lebih dari 2,5 juta siswa dan lebih dari 6.000 guru dari hampir 5.000 SD di Indonesia. Gerakan Nusantara digagas sebagai upaya untuk meningkat literasi gizi, mengedukasi tentang pola konsumsi pangan sehat dan aman, gaya hidup aktif di lingkungan sekolah dasar serta membiasakan minum susu setiap hari.

“FFI mengapresiasi dukungan dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, serta para pakar yang telah mendukung kegiatan ini. Melalui Gerakan Nusantara, kami dapat terus menjalankan komitmen jangka panjang FFI untuk memberikan edukasi kepada murid, guru, dan orang tua mengenai pentingnya menerapkan gaya hidup sehat aktif melalui konsumsi asupan makanan sesuai pedoman gizi seimbang serta kebaikan susu agar tercipta keluarga Indonesia yang sehat, sejahtera dan selaras,” ujar Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro, dalam siaran pers, Kamis (4/11/2021).

Gerakan Nusantara 2021 diramaikan dengan sejumlah kegiatan menarik  yaitu Keluarga Bergerak yang mengajak keluarga Indonesia menerapkan gaya hidup sehat aktif melalui olahraga dan konsumsi susu secara rutin sekaligus berdonasi. Kegiatan ini diikuti oleh 300 keluarga se-Indonesia.

Selain itu, Gerakan Nusantara juga menghadirkan kegiatan penyaluran bakat siswa melalui Festival “Literasyik” yang diikuti lebih dari 500 siswa dari seluruh Indonesia. Peserta diajak mengungkapkan ide atau gagasannya serta menyerukan kampanye gaya hidup sehat aktif, salah satunya dengan mengonsumsi makanan sesuai dengan pedoman gizi seimbang dan konsumsi susu secara rutin melalui storytelling, video kreatif, dan musikalisasi.

Gerakan Nusantara 2021 juga akan menggelar webinar guru pada tanggal 27 November mendatang yang akan membahas persiapan PTM di sekolah. Kegiatan ini menargetkan dapat menjangkau sekitar 1,000 guru dari beberapa wilayah di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya