SOLOPOS.COM - Ilustrasi lokalisasi Gang Dolly Subaraya (Istimewa)

Surabaya – Front Pembela Islam (FPI) Jawa Timur mendukung penuh langkah penutupan lokalisasi Dolly yang disuarakan Pemprov Jatim. Bahkan, FPI siap back up eksekusi paksa penutupan Dolly, jika dibutuhkan pemerintah.

Ekspedisi Mudik 2024

Ketua I FPI Jatim, Ustadz Haidar Al Hamid menegaskan pihaknya yakin seluruh ormas Islam yang ada di Surabaya dan Jatim pasti mendukung penutupan tempat maksiat terbesar se-Asia Tenggara itu.

“Kalau ada Ormas Islam, ulama, kiai, habib atau ustadz yang tidak mendukung penutupan Dolly, tolong tanyakan keislamannya. Kalau mereka menolak penutupan, cabut saja gelar mereka sebagai ulama,” tegasnya, Selasa (26/10)..

Mengenai alasan Walikota Surabaya Tri Rismaharini yang enggan menutup Dolly karena takut PSK keleleran di jalanan, menurut Haidar, hal itu merupakan alasan klasik. “Lebih cepat ditutup lebih baik. Kita membiarkan lokalisasi tetap buka sama saja ikut berdosa dan siap menerima murka Allah. FPI siap jadi garda terdepan untuk menutup Dolly,” tukasnya.

Sementara itu, menanggapi rencana pemasangan CCTV dari Pemkot untuk mengintai aktivitas esek-esek di Dolly, Haidar kurang setuju dan menganggap sebagai upaya sia-sia menghamburkan uang rakyat.

“Apa efektif langkah itu, harus dikaji secara matang dulu. Mendingan digunakan untuk biaya pendidikan agama bagi PSK agar bisa dientas dari lembah kemaksiatan dan modal usaha mereka bekerja secara halal,” tuturnya.

FPI Jatim akan membahas masalah Dolly ini dan meminta petunjuk FPI Pusat untuk mengambil langkah selanjutnya. Selain itu, juga berkoordinasi dengan MUI Jatim dan ormas keagamaan di Jatim.

inilah/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya