SOLOPOS.COM - Tangkapan layar foto komodo mengadang truk. (Instagram @gregoriusafioma)

Solopos.com, JAKARTA -- Foto seekor komodo tampak mengadang jalan truk proyek pembangunan kawasan Jurassic Park di Pulau Rinca, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, viral di media sosial.

Dilansir bisnis.com/JIBI, foto viral komodo adang truk tersebut kali pertamadiunggah oleh akun Instagram @gregoriusafioma pada Sabtu (24/10/2020). Dalam unggahannya, Gregorius Afioma mendapatkan kiriman foto yang memperlihatkan situasi pembangunan geopark atau "Jurassic Park" di Pulau Rinca.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Semua cara untuk menentang rencana ini sudah dilakukan dan dilakukan secara terhormat sebagaimana pemuja rejim ini dikehendaki baik di jalanan maupun di kantor-kantor pemerintahan, namun nyatanya memang tidak didengarkan,” tulis Gregorius, seperti dikutip, Senin (26/10/2020).

Siap-Siap, Polda Jateng Gelar Operasi Zebra 14 Hari Mulai Hari Ini

Gregorius memberikan kritik terhadap pihak yang mempelopori pembangunan ini, terutama Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia menyayangkan kunjungan Presiden pada Juli 2019 lalu yang berbuah menjadi pembangunan kawasan "Jurassic Park" di Pulau Komodo.

 

View this post on Instagram

 

Dapat kiriman foto tentang situasi pembangunan “jurassic park” ini dr seorang teman.? Komodo “hadang” Truck pembangunan Jurassic Park di Rinca. ? ? Ini benar-benar “gila”, tak pernah dibayangkan sebelumnya bisa terjadi. ? ? Truk masuk ke dalam kawasan konservasi yang dijaga ketat selama puluhan tahun dan telah secara sistematik meminggirkan masyarakat dari akses terhadap pembangunan yg layak demi konservasi. ? ? Ini barangkali truk pertama yang masuk ke dalam kawasan konservasi komodo sejak komodo menjadi perhatian dunia tahun 1912.? ? Dengan santuy, orang menyaksikan dari atas truk, tanpa mereka menyadari bahwa kawasan ini telah melewati sejarah yang sangat panjang dan melibatkan narasi-narasi pengorbanan dari berbagai pihak. ? ? Semua cara untuk menentang rencana ini sudah dilakukan dan dilakukan secara terhomat sebagaimana pemuja rejim ini kehendaki baik di jalanan maupun di kantor-kantor pemerintahan, namun nyatanya memang tidak didengarkan. ? ? Pembangunan ini berawal dari kunjungan presiden Jokowi pada Juli 2019. Dalam kunjungan itu, ia mengumumkan rencana pembangunan tersebut. KLHK yang menjadi pengelolah TNK, hanya “nurut” saja kemauan presiden. ? ? Padahal tahun sebelumnya, beramai-ramai orang membongkar pengaplingan PT. Segara Komodo Lestari, milik David Makes (adiknya, Josua Makes, pemilik plataran komodo) di kawasan yang sama dan KLHK berkomitmen meninjau kembali ijin pembangunan dalam kawasan. ? ? Saya sendiri skeptis apakah pembangunan ini benar-benar suatu keputusan yang terencana atau rencana yang impulsif karena momentum saja. Jokowi sendiri mungkin tak banyak paham tentang konservasi komodo jika hanya mengandalkan satu-dua kali kunjungan saja. ? ? Dalam kunjungan kedua itu, kita mudah melihat siapa yang memfasilitasi Jokowi saat itu (bdk, kapal, tempat nginap, dan orang-orang yang mendampingi). ? Presiden yang terobsesi dengan investasi apalagi yg menjual “kesejahteraan” masyarakat, tentu sangat antusias dg rencana itu. Padahal konsekuensinya banyak.? ? Melihat foto ini, dalih zona pemanfaatan hanyalah alibi semata. tahapan proses pembangunan ini saja, sdh jelas mengabaikan prinsip konservasi, apalagi bangunan dan model pengelolaan.

A post shared by gregorius afioma (@gregoriusafioma) on


Unggahan tersebut berhasil menyita perhatian warganet dengan membagikannya ke platform media sosial lain, termasuk Twitter.

“Pembangunan ini berawal dari kunjungan presiden Jokowi pada Juli 2019. Dalam kunjungan itu, ia mengumumkan rencana pembangunan tersebut. KLHK yang menjadi pengelola TNK, hanya 'nurut' kemauan Presiden,” sambungnya.

Trending Topic Twitter

Alhasil, foto tersebut menjadi perbincangan di media sosial hingga tagar #SaveKomodo menggema di jagat Twitter. Tagar #SaveKomodo menduduki peringkat dua trending topic Twitter di Indonesia pagi ini.

“Sedih! Komodo berhadap-hadapan dengan truk proyek bangunan Wisata Jurassic di Pulau Rinca. Untuk pertama kalinya komodo-komodo ini mendengar deru mesin-mesin mobil dan menghirup bau asapnya. Akan seperti apa dampak proyek-proyek ini ke depannya? Masih adakah yang peduli dengan konservasi?” ungkap akun Twitter @KawanBaikKomodo, seperti dikutip Bisnis, Senin.

Luhut Klaim 70% Obat Indonesia Produk Dalam Negeri, Epidemiolog Membantah

Dia mengatakan penduduk asli di Pulau Komodo (Ata Modo) dan Komodo Dragon telah hidup bersama selama ribuan tahun. Seharusnya, itulah yang diangkat dalam pembangunan pariwisata, bukan dengan membangun Jurassic Park.

“Selama ribuan tahun Ata Modo dan Komodo Dragon hidup bersama dalam apa yang para antropolog sebut interspecies companionship (kekerabatan antar-spesies). Itu yang seharusnya diangkat dalam pembangunan pariwisata; bukan bikin ‘Jurassic Park’, menggusur warga, bangun resort eksklusif. #SaveKomodo,” sambungnya.

Sementara itu, akun Twitter @milikandi menyindir pemerintah dengan membandingkan kawasan hutan Kalimantan Barat dengan kondisi di Pulau Rinca saat ini. Cuitan Andi Setiawan mendapat 1.674 likes dan dire-tweet sebanyak 2.310 kali.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya