Solopos.com, SOLO — Sejumlah pasar wisata unik bermunculan di wilayah Soloraya dalam beberapa waktu terakhir. Ada yang muncul sejak sebelum pandemi Covid-19, ada pula yang muncul sebagai upaya membangkitkan ekonomi warga semasa pandemi.
Promosi Peneliti Harvard Ungkap Peran BRI Dorong Inklusi Keuangan lewat Digitalisasi
Sebut saja Pasar Bahulak di Desa Karungan, Kecamatan Plupuh, Sragen, yang terkenal dengan wedang gemblungnya. Atau Pasar Doplang di Dusun Kembar, Desa Pandan, Kecamatan Slogohimo, Wonogiri, dengan berbagai jajanan tradisional yang sudah langka.
Selain dua lokasi itu, di Kecamatan Klaten juga ada Peken atau Pasar Pinggul di Desa Melikan, Kecamatan Wedi. Pasar Pinggul tak hanya menjual jajanan tradisional sebagai daya tarik tapi juga aneka kerajinan gerabah buatan tangan.
Baca Juga: Punya Wedang Gemblung hingga Sega Ketingan, Pasar Bahulak Sragen Siap-Siap Go Nusantara
Kabupaten Karanganyar tak mau kalah menghadirkan pasar wisata unik di Soloraya. Ada Pasar Ciplukan yang berlokasi di Dukuh Mlilir, Desa Gentungan, Kecamatan Mojogedang.
Pasar yang buka setiap Minggu pagi itu menjual aneka jajanan dan mainan tradisional untuk anak-anak. Semua pasar wisata unik itu memiliki ciri khas masing-masing namun ada kesamaannya yakni transaksi tidak menggunakan uang rupiah.
Alat Pembayaran
Ada yang menggunakan ketip, kepingan kayu atau batok kelapa. Alat pembayaran ini bisa didapat dengan menukarkan uang rupiah sesuai nilai yang ditentukan pengelola.
Baca Juga: Keunikan Pasar Doplang, Wisata Kuliner Wonogiri Dengan 140-An Menu Jajanan Tradisional
Berikut foto-foto pasar wisata unik di berbagai daerah di Soloraya yang berhasil dihimpun tim Solopos.com dan diambil sebelum masa pandemi Covid-19: