Aparat Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Kota Surabaya, Minggu (27/7/2014), menurunkan paksa spanduk perlawanan warga Putat Jaya, Surabaya yang direntang sebagai upaya menyampaikan penolakan atas rencana penutupan lokasi prostitusi Jarak dan Gang Dolly.Penurunan spanduk itu dilakukan Satpol PP Kota Surabaya dengan dikawal polisi dan tentara. (Miftahul Ulum/JIBI/Bisnis)

Aparat menurunkan spanduk perlawanan warga Putat Jaya, Minggu (27/7/2014). (Miftahul Ulum/JIBI/Bisnis)

PromosiJalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Aparat Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Kota Surabaya, Minggu (27/7/2014), menurunkan paksa spanduk perlawanan warga Putat Jaya, Surabaya yang direntang sebagai upaya menyampaikan penolakan atas rencana penutupan lokasi prostitusi Jarak dan Gang Dolly.Penurunan spanduk itu dilakukan Satpol PP Kota Surabaya dengan dikawal polisi dan tentara. (Miftahul Ulum/JIBI/Bisnis)

Ekspedisi Mudik 2024

Kehadiran polisi dan tentara ke kawasan yang tengah dibebaskan Pemkot Surabaya dari tindak prostitusi itu karena sebelumnya pegawai Pemkot Surabaya yang hendak memasang plakat bertuliskan “Kelurahan Putat Jaya Bebas Prostitusi” diusir warga. Atas tindakan itu, polisi, tentara dan aparat Satpol PP pun menyisir kawasan Jarak. Selain untuk mengawal pemasangan plakat, mereka juga mencopoti spanduk penolakan penutupan lokalisasi, sirene, dan lampu rumah bordil.

Barang-barang tersebut dianggap sebagai barang bukti atas penolakan warga atas kebijakan penutupan lokalisasi Dolly. Kebetulan, di saat aparat melakukan penyisiran, di kawasan itu berhasil ditangkap sejumlah warga yang dianggap sebagai provokator penolakan atas kebijakan Pemkot Surabaya tersebut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi