SOLOPOS.COM - Acara peresmian Flyover Purwosari di Jl. Slamet Riyadi Solo Sabtu (13/2/2021). (Solopos-Adhika Ali Pratikna)

Solopos.com, SOLO — Flyover Purwosari Solo resmi dibuka untuk dilalui kendaraan umum pada Sabtu (13/2/2021) siang. Jalur lintas atas di Jl. Slamet Riyadi Solo itu diresmikan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono.

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, menyebut peresmian Flyover Purwosari menjadi kenang-kenangan terindah di akhir masa jabatannya. Sebab tepat hari ini, dirinya berulang tahun ke-61.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ini adalah kenangan yang terindah yang diberikan Bapak Menteri dan Bapak Gubernur karena Sabtu ini tepat tanggal lahir saya, Flyover Purwosari diresmikan," jelasnya Rudy, sapaan akrab Wali Kota Solo, pada kesempatan itu.

Baca juga: Diresmikan Pagi Ini, Flyover Purwosari Solo Terlarang Untuk Pejalan Kaki Meski Ada Trotoarnya

Lebih lanjut, Rudy mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak.

"Terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja sampai lembur menyelesaikan pekerjaan lebih cepat dua bulan dari target. Meski saya sudah purna, saya bersama Pak Pur (Wawali Achmad Purnomo) yang selesai tugas pada 17 Februari akan tetap mengabdi dan melayani tanpa berhenti untuk masyarakat Solo. Tentu dengan diresmikannya flyover dapat bermanfaat bagi masyarakat,” kata dia.

Sebagai informasi, Flyover Purwosari Solo resmi dibuka untuk kendaraan umum pada Sabtu ini pukul 12.00 WIB. Berbeda dengan Flyover Manahan, jalur lintas atas itu boleh dilalui kendaraan nonmotor. Namun, kendaraan berat dilarang melintas.

Baca juga: Banjir dan Longsor Melanda Sragen, 59 Rumah di 3 Kecamatan Terdampak

Sementara itu, Menteri PUPR kepada wartawan menyebut Flyover Purwosari Solo menggunakan teknologi karya anak bangsa berupa mortar busa.

Teknologi mortar busa merupakan optimalisasi penggunaan busa (foam) dengan mortar (pasir, semen dan air) berkekuatan tinggi sehingga ideal menjadi dasar atau perkerasan jalan pada tanah lunak.

Karya tersebut dikembangkan oleh Pusat Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Kementerian PUPR.

“Flyover sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengurangi kemacetan di sekitar perlintasan sebidang Purwosari, juga untuk mengurangi kecelakaan di area itu. Flyover Purwosari menggunakan teknologi mortar busa karya anak bangsa,” kata dia, Sabtu.

Ramah Lingkungan

Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian, mengatakan teknologi mortar busa bersifat ramah lingkungan karena menggunakan sedikit material konstruksi dari bahan alam.

Teknologi serupa telah diterapkan dalam beberapa konstruksi seperti di Simpang Gaplek di Antapani, Bandung dan di Jembatan Layang Klonengan, Brebes.

Hedy mengatakan pembangunan flyover bertujuan meminimalkan kecelakaan pada perlintasan sebidang antara jalan kereta api dengan jalan raya.

Baca juga: Pengurungan Putri dan Adik Raja Solo: Beda Versi GKR Timoer dan Kubu PB XIII

Selain itu juga untuk mengurangi kemacetan yang biasanya terjadi di area Stasiun Purwosari karena letaknya yang berada di batas masuk Kota Solo.

Pada kedua ujung atau opret flyover Purwosari Solo diperindah dengan ilustrasi tarian gambyong, yang merupakan tarian tradisional selamat datang dari Provinsi Jawa Tengah.

“Kami juga menyematkan beautifikasi berupa motif batik kawung, ceplok, dan parang yang ditempel di sepanjang dinding flyover ini sekaligus sebagai sarana edukasi kepada masyarakat tentang motif yang ada di di Solo,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya