FLYOVER MANAHAN SOLO : Rekayasa Lalu Lintas Diubah, Begini Penjelasan Dishub

Dishub Solo mengubah rekayasa lalu lintas di jalan-jalan terdampak flyover Manahan.

Solopos.com, SOLO -- Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo sedikit mengubah rencana Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) di jalan-jalan terdampak proyek pembangunan flyover Manahan. Perubahan itu dilakukan agar kemacetan tidak mengular panjang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dishub mengadakan sosialisasi MRLL pembangunan Overpass Manahan di Pendapa Kelurahan Manahan, Jumat (2/3/2018) malam. Kabid Lalu Lintas Dishub Solo, Ari Wibowo, mengungkapkan sosialisasi diberikan kepada masyarakat, khususnya yang terdampak proyek jalan layang itu.

Ia mengatakan Dishub hanya melakukan sedikit perubahan dibanding uji coba beberapa bulan lalu. Ia mengatakan perubahan antara lain adalah pemberian izin contra flow bagi angkuta dari simpang tiga Jl. Hasanudin-Jl. Cipto Mangun Kusumo ke timur atau arah Pasar Nongko.

Baca:

• Flyover Manahan Dibangun, Ini Belasan Lokasi yang Rawan Macet
• Simulasi Batal, Rekayasa Lalu Lintas Langsung Diuji Coba
• Pemkot Siapkan Opsi Pembagian Jam Sekolah untuk Hindari Kemacetan Parah

"Kami juga mencoba manuver Bus Batik Solo Trans [BST] pada Jumat malam. Mulanya BST Koridor 2 direncanakan melalui terowongan di selatan perlintasan kereta api. Bus dari Jl. dr. Moewardi/Kota Barat U-turn menuju ke Jl. dr. Moewardi-Jl. Yosodipuro," kata dia saat diwawancara Solopos.com, Sabtu (3/3/2018).

Ternyata, lanjut Ari, rute itu terlalu mepet sehingga BST tak mungkin dilewatkan terowongan tersebut. Kini Dishub sedang mengkaji dua rute alternatif. Pertama, dari Kota Barat/Jl. dr. Moewardi ke utara-terowongan belok kanan ke Jl. Hasanudin-Jl. Cipto Mangun Kusuma-Jl. Yosodipuro.

Kedua, dari Gendengan langsung ke timur Jl. Slamet Riyadi-Jl. Cipto Mangun Kusumo- Apotek Kencana ke timur- Jl. Yosodipuro. Selain sosialisasi langsung, Dishub juga memasang 22 MMT berisi informasi rencana uji coba MRLL pembangunan flyover Manahan.

Papan informasi dipasang di pinggir atau batas kota. "Senin akan kami tambah lagi sosialisasi dalam bentuk MMT ditambah sosialisasi dengan leaflet," terangnya.