SOLOPOS.COM - Batik Solo Trans (BST) melintas di halte bus Jl. Slamet Riyadi Solo saat uji coba oleh Dishubkominfo Solo, Kamis (1/9/2016). Uji coba tersebut untuk mengecek kesiapan jalur yang akan di lalui BST. (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Dishub Solo mengungkapkan alasan BST koridor 2 tak bisa lewat Kota Barat selama uji coba MRLL flyover Manahan.

Solopos.com, SOLO -- Dinas Perhubungan (Dishub) Solo batal melewatkan bus Batik Solo Trans (BST) Koridor 2 masuk Jl. Hasanuddin saat penerapan uji coba rekayasa lalu lintas pembangunan jalan layang (flyover) Manahan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Alasannya, para pengemudi bus BST koridor 2 kesulitan dalam melakukan manuver belok ke Jl. Hasanuddin dari Jl. dr. Moewardi. Sebagai gantinya, bus BTS koridor 2 dari arah barat tersebut kini diarahkan lurus terus melewati Jl. Slamet Riyadi setibanya di perempatan Gendengan.

Untuk menuju ke rute asli yakni Jl. Yosodipuro, bus BST dibelokkan ke utara sesampainya di pertigaan Jl. Slamet Riyadi-Jl. Cipto Mangunkusumo.

Ekspedisi Mudik 2024

“Bus BTS koridor 2 kami putuskan lurus saja setibanya di perempatan Gendengan. Bus kemudian belok di pertigaan Bank BTN untuk menuju perempatan Solo Paragon atau masuk Jl. Yosodipuro,” kata Taufiq saat diwawancarai Solopos.com, Kamis (15/3/2018).

Baca:

Karena bus BST koridor 2 batal dilewatkan Jl. Hasanuddin, Dishub meminta para calon penumpang di kawasan Kota Barat menyesauikan diri. Tidak ada layanan bus BST yang bakal melewati kawasan Kota Barat selama masa uji coba rekayasa lalu lintas maupun masa pembangunan flyover Manahan.

Oleh sebab itu, para calon penumpang di kawasan Kota Barat diminta bergeser sedikit ke perempatan Gendengan atau perempatan Solo Paragon Lifestyle Mall untuk menumpang bus BST koridor 2. Dishub mengalihkan jalur perjalanan bus BST koridor 2 karena kini tidak bisa lagi belok langsung ke Jl. Yosodipuro dari Jl. dr. Moewardi.

Perempatan Kota Barat telah dipasangi seng pembatas untuk keperluan pembangunan flyover Manahan. Untuk masuk ke Jl. Yosodipuro, bus BST koridor 2 awalnya bakal dilewatkan Jl. Hasanuddin-Jl. Cipto Mangukusumo-Perempatan Solo Paragon Life Style Mall.

Namun, karena berpotensi menimbulkan kepadatan arus lalu lintas baru di sekitar Hotel Agas, bus BST koridor 2 akhirnya batal dilewatkan Jl. Hasanuddin.

“Sedangkan bus BST koridor 2 dari arah timur ke barat masih bisa dijalankan seperti sebelumnya. Bus BST yang tengah berjalan di Jl. Yosodipuro masih bisa belok ke kiri masuk Jl. dr. Moewardi selama masa pembangunan flyover. Hal itu bisa dilakukan karena masih tersedia jalan di tepi area steril pembangunan flyover,” terang Taufiq.

Sementara itu, untuk angkuta (feeder) BST koridor 11, Taufiq memastikan pengalihan jalur perjalanannya tetap sesuai rencana. Feeder koridor 11 di Jl. M.T. Haryono yang akan menuju Jl. dr. Moewardi bakal diarahkan berputar lewat Jl. R.M. Said-Jl. Soepomo-simpang empat Pasar Mbeling-Jl. Yosodipuro.

Sedangkan feeder dari arah selatan atau perempatan Gendengan yang akan ke Jl. M.T. Haryono, bakal diarahkan masuk Jl. Hasanuddin (contra flow)-perlintasan sebidang Pasar Nongko-Jl. R.M. Said.

Kabid Lalu Lintas Dishub Solo, Ari Wibowo, berharap masyarakat bisa memaklumi adanya perubahan jalur transportasi umum tersebut. Dishub telah berupaya semaksimal mungkin membuat skema rekayasa lalu lintas tidak terlalu berdampak terhadap masyarakat, terutama soal pelayanan umum dan kemacetan lalu lintas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya