SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SUKOHARJO — Penyakit flu singapura yang lazim menyerang anak usia dua pekan hingga 10 tahun ditemukan di Puskesmas Grogol beberapa waktu lalu. Kendati tak masuk kategori kejadian luar biasa (KLB), Dinas Kesehatan (Dinkes) Sukoharjo tetap mengimbau warga untuk selalu waspada.

Bidan Puskesmas Grogol, Sumarni, mengatakan pasien dengan gejala mirip penyakit flu singapura sempat berobat di Puskesmas Grogol. Jumlahnya hanya sekitar atau dua warga. Pasien pengidap penyakit yang disebabkan oleh virus ini RNA ini kebanyakan anak di bawah usia sepuluh tahun. Dalam dunia kedokteran, flu singapura ini juga dikenal sebagai hand, foot and mouth disease (HFMD).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Memang ada tetapi jumlahnya hanya satu dua. Kami tidak melaporkan ke dinas karena dalam sistem informasi puskesmas (Simpus) tidak ada kategorinya,” tukasnya saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Rabu (19/6/2013).

Dokter Puskesmas Grogol, Hartanto, juga mengatakan hal senada. Ia sempat memeriksa pasien dengan gejala mirip flu singapura. Kendati demikian, ia lupa berapa jumlah pasti pasien yang ia tangani. Ia juga tidak ingat kapan kasus itu ia tangani. Ia hanya menyebutkan flu singapura lazim menyerang anak-anak karena memiliki imunitas tubuh lemah. Gejala flu singapura biasanya ditandai dengan demam panas tinggi dan muncul bintik-bintik merah pada tangan, kaki dan mulut.

Hartanto mengaku penyakit ini tidak terlalu berbahaya dan dapat segera pulih seiring dengan ketahanan tubuh yang membaik (self limiting disease).

“Jika ada infeksi kuman kami beri antibiotik. Penyakit ini bisa sembuh sendiri asal kebersihan tubuh dijaga,” jelasnya.

Sumarni, kembali menyampaikan jumlah kasus flu singapura di Kecamatan Grogol tidak terlalu banyak. Rincian data yang dimiliki Puskesmas juga tidak lengkap karena dalam Simpus tidak terdapat kategori penyakit baru. Hanya 20 penyakit yang berada di Simpus tersebut. Akibatnya, saat terjadi kasus penyakit jenis baru hanya dimasukkan ke kategori infeksi lain-lain.

Fenomena ini juga diamini dokter Puskesmas Grogol lain, Pujo Nugroho. Ia mengaku data flu singapura ini tidak tercatat di Simpus sehingga Puskesmas tidak memiliki data yang rinci.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian Penyakit, Tutik Karyaningsih, mengatakan belum menerima laporan terkait serangan flu singapura dari masing-masing Puskesmas di Kabupaten Sukoharjo. Saat disinggung mengenai tidak tercantumnya kategori penyakit tersebut dalam Simpus, ia mengatakan seharusnya hal itu tidak menjadi kendala.

Ia juga mengatakan kendati jumlahnya sedikit setiap penyakit harus dilaporkan ke dinas untuk mengantisipasi KLB. Apalagi, pada setiap puskesmas sudah terdapat petugas surveillance yang bertugas melaporkan data penyakit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya