SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SUKOHARJO – Penyakit Tangan Kaki dan Mulut (PTKM) atau Hand Foot Mouth Disease atau populer dengan sebutan flu singapura menyerang warga di lima kecamatan sejak akhir April lalu. Saat ini kasus PTKM atau flu singapura di Kabupaten Sukoharjo tercatat sebanyak 36 kasus.

Kasi Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo, Tutik Karyaningsih, mewakili Kepala DKK, dr Guntur Subyantoro, menyebutkan virus flu singapura menyerang di Kecamatan Bulu, Nguter, serta Tawangsari. Selain itu wabah penyakit serupa ditemukan di Mojolaban dan Bendosari. “Ada lima kecamatan lokasi persebaran flu singapura. Temuan terbanyak di wilayah Bulu dengan 20 kasus sejak pekan 17 sampai pekan 20,” ungkapnya, Senin (21/5/2012).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tutik menjelaskan kasus flu singapura menyerang dengan gejala demam atau panas selama dua sampai tiga hari disertai sakit leher. Selain itu wabah yang dominan menyerang anak di bawah 10 tahun itu membuat penderita mengalami pilek dan gejala flu lain, tidak memiliki nafsu makan, serta timbul bintik-bintik merah. “Bintik-bintik merah menyerupai jerawat dan berjajar rapi serta padat. Munculnya sering di bagian tangan dan kaki sebelah dalam, sedang kalau
di mulut mirip sariawan, tapi kondisinya bisa lebih parah,” paparnya.

Menurut Tutik, meski dalam banyak kejadian penderita tidak perlu dirawat di rumah sakit dan akan sembuh sendiri, tidak menutup kemungkinan flu singapura menimbulkan komplikasi lebih berat seperti radang selaput otak (meningitis) dan rang otak atau ensefalitis sehingga harus segera dilakukan upaya penanganan.

Terkait proses penyebaran penyakit, dia menyebutkan penularan bisa melalui pencernakan dan saluran pernapasan. Sedang dengan cara kontak tidak langsung, flu singapura akan menular dengan perantaraan barang-barang yang dipakai penderita dan terinfeksi virus. Di antaranya yaitu handuk dan peralatan makan.

Sementara itu Programmer Surveillance Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Sri Daryanti SKM, menyebutkan kasus flu singapura ditemukan terbanyak di Kecamatan Bulu dengan 20 kasus. Setelah itu diikuti Tawangsari enam kasus, Mojolaban lima kasus, Bendosari tiga, serta di Nguter dua kasus.

Pengelola Program P2ML, Wartini SKep, menambahkan kasus PTKM di Bulu cukup banyak karena daerah perbatasan. Selain itu sebagian besar warga menjadi perantau sehingga dimungkinkan adanya kasus impor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya