SOLOPOS.COM - Simposium nasional yang digelar Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW). (Tangkapan layar)

Solopos.com, SALATIGA -- Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana (FKIP UKSW) berniat merumuskan strategi peningkatan kualitas pendidikan melalui simposium nasional yang digelar selama tiga hari.

Kegiatan ini untuk merefleksikan persoalan pendidikan mulai dari tingkat pendidikan dasar, menengah bahkan di pendidikan tinggi akibat pandemi Covid-19. Simposium nasional ini kolaborasi dengan berbagai universitas, asosiasi profesi, serta praktisi.

FKIP UKSW berkolaborasi dengan Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta, Institut Santi Bhuana (ISB) Kabupaten Bengkayang. Serta sejumlah asosiasi pendidikan diantaranya HDPGSD, ISPI Jateng, dan ASPROPENDO,

Baca juga: UKSW Gandeng Media Sosialisasikan Program Unggulan Kampus

Simposium FKIP UKSW bertajuk “Refleksi Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 dan Strategi Menuju Habitus Baru”. Digelar sejak Rabu hingga Jumat (2-4/6/2021) melalui platform zoom meeting.

“Merefleksikan konsep dan implementasi kegiatan merdeka belajar di tingkat sekolah dasar. Lalu pembelajaran STEM dan abad ke-21 di jenjang pendidikan menengah. Serta merefleksikan pembelajaran daring di perguruan tinggi, khususnya Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan [LPTK],” jelas Koordinator Simposium FKIP UKSW, Galuh Ambar Sasi

Diharapkan melalui kegiatan ini, lanjut Galuh, bisa dirumuskan strategi peningkatan kualitas pendidikan. Menuju penerapan habitus baru dalam penyelenggaraan pendidikan, khususnya di  FKIP UKSW.

Baca juga: FKUB Sukabumi Belajar ke Salatiga, Wali Kota Yuliyanto Pamer Toleransi

Tingkatkan mutu

“Total delapan pembicara hadir dalam rangkaian simposium ini untuk memberikan perspektif sesuai dengan kepakarannya. Di antaranya dari Komisi X DPR Dr. Adrianus Asia Sidot dan dari Universitas Negeri Semarang Dr. Kardoyo,” kata  Koordinator Simposium FKIP UKSW, Galuh.

Selain itu, tambah Galuh, simposium ini sekaligus menjadi agenda refleksi bersama. Terutama merumuskan dan rekayas strategi mutu pendidikan menuju habitus baru. Baik dari tingkat pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.

Dekan FKIP UKSW Herry Sanoto, M.Pd., mengatakan bahwa bahasan mengenai refleksi pembelajaran di masa pandemi tentu akan banyak memunculkan ide dan gagasan. Dirinya berharap hal tersebut dapat bermanfaat dalam membangun habitus baru pendidikan di Indonesia.

Baca juga: Ini Komitmen Despar UKSW Dampingi Desa Wisata Tingkir Lor

Simposium ini juga mendokumentasikan refleksi pengalaman mahasiswa dan guru selama pandemi Covid-19. Hal ini untuk pembelajaran di masa depan.

“Keberadaan UKSW sebagai representasi Indonesia mini membuat kekompleksan permasalahan di bidang pendidikan terasa sangat dekat. UKSW, khususnya FKIP terpanggil untuk berpartisipasi dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) 2030 di bidang pendidikan. Serta pembuatan kebijakan untuk mencapainya sesuai dengan visi dan misi FKIP UKSW,” tegasnya.

Baca juga: Kunjungi Bandara Purbalingga, Jokowi: Semoga Bisa Pacu Ekonomi Jateng Selatan

Dosen FKIP UKSW sekaligus narasumber dalam simposium ini, Dr. Yari Dwikurnaningsih, menuturkan bahwa pandemi menuntut semua pihak untuk berubah. Yakni perubahan pembelajaran luring ke daring, pelaksanaan hingga evaluasi yang tentu lebih rumit.

Dr. Yari menyampaikan kajian tentang pelaksanaan pembelajaran daring di LPTK. Survei perencanaan, pelaksanaan pembelajaran daring, hingga strategi yang dapat ditempuh.

“Salah satu kunci dalam pembelajaran daring yakni kesiapan dosen dan mahasiswa. Mahasiswa pada LPTK perlu dibekali sejumlah hal. Seperti kemampuan membuat perencanaan pembelajaran tiga moda. Mengembangkan bahan ajar berbasis TIK, meningkatkan kemampuan membuat media. Termasuk menyiapkan mahasiswa untuk kreatif dan siap menyelenggarakan pembelajaran dalam situasi apapun,”
pungkasnya.

 

 

Rekomendasi
Berita Lainnya