SOLOPOS.COM - Mahasiswa FKIK UKSW ketika melakukan pengabdian masyarakat pembagian kacamata gratis dan edukasi kesehatan mata bagi siswa di SD Negeri Kumpulrejo 2.

Solopos.com, SALATIGA–Keinginan Putra Bagus Wicaksono untuk dapat membaca tulisan di papan tulis yang terpasang pada dinding kelasnya akhirnya terwujud.

Baca Juga: Berminat?, Prodi Bisnis Digital UKSW Resmi Dibuka

Tidak seperti siswa lain yang menyalin soal di papan dari bangku masing-masing, Putra terpaksa harus maju hingga ke depan kelas untuk membaca dan menyalin soal dari gurunya.

Kondisi ini tak lain disebabkan oleh permasalahan kesehatan mata Putra Bagus. Diceritakan oleh wali siswa kelas tiga SD Kumpulrejo 2 Salatiga ini, permasalahan mata Putra Bagus disebabkan oleh keturunan. Ketika diminta periksa secara mandiri, dokter mata menyatakan bahwa Putra Bagus menderita miopia atau mata minus (rabun jauh) hingga empat dioptri dengan tingkat keparahan tergolong sedang.

Baca Juga: Serah Terima Kunci Rusunawa, Asrama Mahasiswa UKSW Siap Ditempati

“Solusi dari dokter, Putra Bagus harus menggunakan kacamata. Namun karena kondisi yang saat itu tidak memungkinkan sekolah mencoba mencari cara untuk membantu mencarikan kacamata sehingga tidak menganggu proses belajarnya. Gayung bersambut, kami bertemu dengan tim dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dan Yayasan Melihat Terang, yang mempunyai program Sejuta Kacamata,” jelas Kepala SD Kumpulrejo 2, Tias Tika Widiastuti.

Melalui kerja sama ini kemudian seluruh siswa SD Kumpulrejo 2 mendapat kesempatan memperoleh kacamata gratis.

Usai memperoleh kacamata sesuai dengan kebutuhannya, Putra Bagus mengaku sangat senang. Kini dirinya tidak perlu maju ke depan kelas karena sudah bisa membaca tulisan di papan dengan jelas dari bangkunya.

“Seneng banget soalnya aku sudah bisa baca tulisan bu guru. Tidak perlu maju sampai depan kelas. Sekarang aku sudah gak malu sama teman-teman,” ucap Putra Bagus girang.

Dosen FKIK UKSW Dhanang Puspita, koordinator program Sejuta Kacamata di SD Kumpulrejo 2 menyebut telah membagikan 122 kacamata yang terdiri atas 14 kacamata minus dan 108 kacamata anti radiasi sinar UV dan blue light.

“Dari pemeriksaan mata yang telah dilakukan beberapa waktu lalu ditemukan 14 siswa yang mengalami permasalahan pada mata. Putra Bagus adalah salah satu siswa yang permasalahan matanya cukup parah. Kami sangat senang dapat membantu para siswa sehingga dengan penglihatan yang lebih jelas diharap dapat mendukung proses belajar,” terang Dhanang.

Dhanang menambahkan kondisi pandemi menyebabkan para siswa lebih banyak menghabiskan waktu menatap layar handphone atau laptop untuk mengikuti sekolah secara daring di dalam ruangan. Selain itu aktivitas fisik di luar ruangan juga terbatas. Untuk mengurangi dampak penggunaan gadget yang berlebihan pihaknya juga membagikan kacamata anti radiasi sinar UV dan blue light.

Dhanang berharap kegiatan semacam ini dapat menjadi role model bagi sekolah-sekolah lain agar lebih peka terhadap kondisi mata siswanya.

Dalam kesempatan ini, Dhanang yang hadir bersama tiga dosen FKIK lainnya juga mengajak 22 mahasiswa yang berasal dari Program Studi Ilmu Gizi, Teknologi Pangan serta Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PJKR) FKIK UKSW untuk memberikan penyuluhan seputar kesehatan mata.

Sejumlah tips seperti merawat kacamata, melakukan senam mata, hingga informasi berbagai makanan penunjang kesehatan mata dibagikan oleh mahasiswa kepada para siswa SD Kumpulrejo 2.

“Sekarang aku jadi tahu kalau mata juga butuh istirahat dan senam agar sehat. Tidak lama kok, hanya lima menit melakukan senam mata nanti mataku jadi segar lagi. Sekarang aku juga mau lebih rajin makan sayur brokoli dan wortel karena mengandung provitamin A yang baik untuk mata,” tutur Ainiken siswi kelas 6 usai memperoleh penjelasan dari Puspa mahasiswi Prodi Ilmu Gizi UKSW.

Rekomendasi
Berita Lainnya