SOLOPOS.COM - Para pemain Real Madrid saat merayakan gol. (REUTERS/Albert Gea)

Final Liga Champions mempertemukan Juventus vs Real Madrid.

Solopos.com, CARDIFF — Percayakah Anda akan kekuatan sebuah mitos di pertandingan sepak bola? Ya, Stadion Millenium, Cardiff, yang akan digunakan sebagai laga final Liga Champions antara Juventus melawan Real Madrid diam-diam menyimpan sejarah buruk bagi tim yang berstatus tamu di babak pamungkas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebanyak 11 dari 13 klub yang bertindak sebagai tamu harus menanggung malu setelah terkena kutukan tim tamu atau away team hoodoo sejak final turnamen major digelar di stadion itu tahun 2001. Hanya Middlesbrough dan Chelsea yang pernah mematahkan mitos ini saat memenangi Piala Liga Inggris pada 2004 dan 2005. Setelah tahun itu, mitos tersebut kembali memakan korban seperti Arsenal hingga West Ham.

Kutukan tim tandang ini tentu akan menjadi hal yang tak mengenakkan bagi Real Madrid. UEFA telah memastikan Los Blancos sebagai tim tamu dengan mengenakan seragam warna ungu. Adapun Juve bakal menjadi tuan rumah dengan kostum kebesarannya hitam-putih.

Selain harus mematahkan mitos tim tandang, Isco dkk. harus mematahkan satu sejarah lagi yang tak berpihak pada mereka. Sejak menggunakan format Liga Champions tahun 1992, belum pernah ada tim yang mampu menjuarai turnamen itu dua musim beruntun.

Dua mitos yang tak mengenakkan dalam satu pertandingan bisa menjadi masalah bagi Madrid yang mengincar gelar ke-12 mereka di Liga Champions. Namun Los Blancos ternyata punya kenangan indah di Cardiff yang bisa menambah asa mereka untuk memupus mitos-mitos tersebut. Pada tahun 2014 Madrid pernah memenangi gelar Piala Super Eropa di Cardiff City Stadium.

Bek Madrid, Raphael Varane, mengatakan gelar juara tak hanya ditentukan dari hitung-hitungan statistik atau strategi di lapangan. Dia menyebut pemain harus melibatkan hati untuk meraih hasil terbaik. “Intensitas dalam laga besok [melawan Juve] bakal sangat besar. Kami harus menghadapinya dengan kepala dan hati,” ujar Varane seperti dilansir Marca, Kamis (1/6/2017).

Striker Madrid, Cristiano Ronaldo, mengatakan pertandingan final Liga Champions musim ini telah mempertemukan dua tim terbaik. Rekor pertemuan kedua tim pun seimbang. Mereka sama-sama berbagi delapan kemenangan dari 18 perjumpaan. Ronaldo memprediksi detail-detail kecil akan menentukan siapa yang akan keluar menjadi juara.

“Saya berharap Madrid tak banyak melakukan kesalahan. Kalau mungkin semoga Juve dan Buffon yang melakukan kesalahan dan tampil buruk,” tukas Ronaldo dilansir Football Italia.

Gelandang Juventus, Claudio Marchisio, menyebut laga final melawan Madrid akan berlangsung indah. Bianconeri memiliki misi besar untuk memenangi trofi Liga Champions pertama sejak tahun 1996. “Ini akan menjadi final yang indah sekaligus sulit,” ujar Marchisio kepada Premium Sport.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya