SOLOPOS.COM - Para pemain mendapat ucapan selamat dari pemain Barcelona saat akan menerima medali. Ist/foxsports.co.au

final Liga Champions menjadikan Juventus sebagai runner up seusai kalah dari Barcelona.

Solopos.com, BERLIN — Meski gagal meraih gelar juara Liga Champions, Juventus mengakui musim mereka tetap bisa dibilang hebat. Gelandang Bianconeri Claudio Marchisio menilai timnya bisa pulang dengan kepala tegak.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Juve gagal menjuarai Liga Champions setelah takluk 1-3 dari Barcelona dalam laga final di Olympiastadion, Berlin, Minggu (7/6/2015) dinihari WIB. Tertinggal cepat lewat gol Ivan Rakitic, Juve sempat membawa kedudukan kembali seimbang saat Alvaro Morata mencetak gol balasan.

Namun dua gol lain dari Luis Suarez dan Neymar membuat mereka harus pulang dari Berlin dengan tangan hampa. Hasil ini juga praktis mengubur mimpi mereka untuk meraih treble winner.

Kendati demikian, dengan dua gelar yang sudah diraih yakni Liga Italia dan Coppa Italia plus status runner-up Liga Champions, Juve tetap bisa merasa puas. Memang ada sejumlah momen di dalam laga tadi yang disebut Marchisio bisa mengubah keadaan jika ditunaikan lebih baik, namun upaya yang telah diberikan disebutnya sudah maksimal.

“Mimpinya adalah datang ke sini dan melalui malam ini. Kami tidak memahkotainya dengan sebuah kemenangan, tapi faktanya tetap adalah kami menjalani sebuah musim yang hebat,” kata Marchisio seperti dikutip detiksport dari Sky Sport Italia.

“Kami bereaksi terhadap gol mereka dan bertindak sebagai sebuah tim sesungguhnya. Kami punya sejumlah peluang bagus, hampir mendapatkan penalti pada Paul Pogba, tapi kami tahu Barcelona adalah tim yang bagus.”

“Kami meninggalkan final ini dengan kepala tegak, menyadari bahwa kami telah mengerahkan segala upaya. Sejak awal kami mencoba menutup para pemain mereka di kedua sisi dan Anda tidak bisa menekan Barcelona untuk waktu 90 menit.”

“Di babak kedua kami berhasil melakukan sejumlah serangan balik dan memberikan masalah untuk mereka. Saat kami memegang bola dan melalui tekanan pertama, karena banyak dari kami ini merupakan final Liga Champions pertama, kami membuktikan diri. Kalau saja kami mendapatkan gol dan dalam posisi unggul, ini mungkin sudah jadi laga yang berbeda,” imbuhnya seperti dikutip Football Italia.

Secara statistik, penampilan Juve memang tak bisa dibilang buruk. Meski kalah penguasaan bola 39%-61%, ‘Si Nyonya Besar’ mampu beberapa kali mengancam.

Juve total melepaskan 14 tembakan dengan enam mengarah ke gawang. Sementara Barca mengarahkan 18 tendangan dengan delapan yang tepat sasaran. Catatan ini menunjukkan bahwa ancaman dari kedua tim tak terlampau timpang. (JIBI/SOLOPOS)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya