SOLOPOS.COM - Film Turah (Instagram/@ekopebryanjaya)

Solopos.com, TEGAL — Turah adalah film drama Indonesia yang ceritanya mengambil kisah kondisi masyarakat yang ada di Kampung Tirang, Kelurahan Tegalsari, Kota Tegal, Jawa Tengah. Lokasi kampung ini berada tidak jauh dari pusat kota Tegal, namun kondisi miris terjadi di kawasan kampung ini di mana selama bertahun-tahun. Masyarakat Kampung Tirang yang terdiri dari 12 kepala keluarga (KK) hidup terisolir.

Dihimpun dari Wikipedia, Senin (20/12/2021), film yang percakapannya menggunakan Bahasa Jawa logat Tegal dicampur dengan Bahasa Indonesia ini disutradari oleh Wicaksono Wisnu Legowo dan diproduksi oleh Fourcolours Film dengan produser Ifa Isfansyah yang juga seorang sineas yang dikenal dengan salah satu karya filmnya, Pendekar Tongkat Emas.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Film yang resmi dirilis pada 2016 silam ini menceritakan kerasnya persaingan hidup yang menyisakan orang-orang kalah di Kampung Tirang. Mereka dijangkiti rasa pesimisme dan perasaan takut. Namun salah satu penghuni pesisir pantai bernama Turah memilih untuk melawan rasa takut yang sudah akut dan mencoba meloloskan diri dari narasi penuh kelicikan.Secara keseluruhan, film ini menggambarkan usaha sekuat tenaga dari mereka yang masih tinggal di kawasan pesisir terisolir, yakni Kampung Tirang untuk lepas dari label manusia kalah dan manusia sisa.

Baca Juga: Terisolir, Kampung Tirang Tegal Cuma Dihuni 12 KK

Piala Oscars

Sutradara film, Wicaksono  Wisnu Legowo yang asli Kota Tegal ini juga mengatakan bahwa lokasi syuting dilakukan sepenuhnya di Kampung Tirang dan menggandeng para aktor teater, wartawan dan masyarakat sekitar untuk ikut dalam memerankan tokoh-tokoh yang diangkat. Film dengan durasi 83 menit ini pada 2016 berhasil memenangkan tiga kategori sekaligus dalam ajang penghargaan film berskala internasional Geber Award dan Netpac Award dalam Jogja-Netpac Asian Film Festival. Sedangkan penghargaan kategori Asian Feature Film Special Mention diraih dalam Singapore International Film Festival. Film ini juga pernah ditayangkan di ACMI Cinema Federation Square Melbourne.

Pada 2017 silam, film Turah mewakili Indonesia dalam ajang Academy Awards atau Oscar ke-90 setelah Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI) mengadakan seleksi yang terdiri dari 13 orang, dengan Christine Hakim sebagai ketuanya. Christine dalam siaran persnya mengatakan bahwa Turah dikirim mewakili Indonesia melalui Kategori Film Berbahasa Asing (Foreign Language Film) di ajang Academy Awards.

Christine mengatakan bahwa ada 13 juri termasuk dirinya dan Mathias Mucus. Christine dan Mathias mengaku bahwa film ini dipilih berdasarkan teknis pengambilan gambar yang dinilai sangat apik dan konseputual yang bisa dipenggal dari awal gambar muncul hingga akhir semacam ada sirkulasi pergulatan yang terus berulang.

Baca Juga: Benarkah Dialek Ngapak Berasal dari Suku Kutai? Begini Sejarahnya

Film ini juga merupakan bagian dari kritikan kepada pemerintah terkait proyek pengembangan Kampung Tirang yang mangkrak. Berdasarkan karya ilmiah dari Marantika Gilang Asmoro di situs digilib.isi.ac.id/, film Turah berdampak banyak pada Kampung Tirang di Tegal. Sejak film tersebut dikenal luas di festival nasional maupun internasional, Kampung Tirang akhirnya memiliki jaringan listrik dan mendapatkan fasilitas air bersih dari PDAM.

Warga Kampung Tirang juga mengalami perkembangan mata pencaharian, di mana ada beberapa warga yang membuka usaha warung kecil-kecilan di rumahnya. Kampung Tirang saat ini juga telah memiliki fasilitas tempat ibadah berupa masjid. Meskipun film ini terinspirasi dari kehidupan warga Kampung Tirang yang ada di Tegal, namun perlu ditekankan bahwa kisah yang diusung adalah fiksi di mana drama yang dibumbuhi konflik menengangkan ini adalah murni hasil dari karangan penulis nakskah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya