SOLOPOS.COM - Para produser (dari kiri ke kanan) Anthony Katagas, Jeremy Kliner, Dede Gardner, Steve McQueen dan Brad Pitt berpose dengan piala mereka kategori Film Terbaik untuk Film 12 Years a Slave saat ajang Piala Oscar ke-86, Minggu (2/3/2014). (JIBI/Solopos/Reuters)

Solopos.com, SOLO — Kesuksesan film drama perbudakan warga kulit hitam di Amerika, 12 Years a Slave, yang berhasil membawa pulang Piala Oscar sebagai film terbaik di ajang The 86th Academy Awards, Senin (3/3/2014), tak menggerakkan minat warga Solo untuk menyaksikan film ini di layar lebar. Selama hampir sepekan tayang di bioskop, film ini hanya menggaet 1.000-an penonton.

Jumlah itu tentunya jauh berbeda dibandingkan film populer lain seperti Comic 8. Dalam satu hari penayangan saat pemutaran awal saja, film komedi laris garapan sineas dalam negeri ini mampu menjaring angka yang sama seperti penonton 12 Years a Slave selama sepekan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Melihat respons masyarakat yang minim, tak heran jika dua hari pascapenayangan perdana film 12 Years A Slave, Kamis (26/2) lalu, jumlah jam tayang film ini dikurangi dari yang sebelumnya empat kali menjadi dua kali sehari di Studio 5 XXI Solo Paragon Lifestyle Mall. “Respons penonton masih biasa saja sejak film ini diumumkan menang Oscar. Belum ada lonjakan yang berarti,” terang Gunawan, Manager XXI Solo Paragon, saat berbincang dengan Espos, di kantornya, Selasa (4/3).

Gunawan mengutarakan pascakemenangan film besutan Steve McQueen ini, pihaknya telah menambahkan satu jam tayang menjadi tiga kali sehari pada pukul 16.15 WIB, 18.50 WIB, dan 21.25 WIB pada Selasa ini.

Selain memanjakan penggemar film dengan penambahan jam tayang 12 Years a Slave, menurut Gunawan, rencananya jaringan bioskop 21 juga akan kembali menghadirkan film pemborong piala Oscar, Gravity, di sejumlah bioskop di Solo. “Rencananya Gravity akan diputar lagi di Solo. Saat ini filmnya sedang dikirimkan dari Jakarta. Respons penonton Solo pada film ini cukup baik [sebelumnya Gravity sempat bertahan di bioskop Solo selama hampir enam pekan],” bebernya.

Hadirnya film jawara Oscar di bioskop Kota Bengawan ini disambut dengan baik oleh pengunjung XXI Solo Paragon, Roni, 28. Penggemar film ini mengatakan dirinya penasaran dengan kemenangan film 12 Years a Slave. Setelah menyaksikan film berdurasi 134 menit ini, dirinya mengakui keunggulan film ini terletak pada kekuatan cerita dan gambar yang memesona.

“Ceritanya sangat berkesan. Film ini bisa menggambarkan betapa tidak manusiawinya perbudakan sebelum masa perang sipil di Amerika. Dramatisasi film terjaga dengan baik dari awal hingga akhir cerita. Gambar yang disajikan juga mempesona,” ujarnya.

Selain berjaya di Oscar, film yang turut diproduseri dan dibintangi Brad Pitt ini terlebih dahulu sukses di BAFTA Award sebagai Film Terbaik, Golden Globe Award sebagai Film Drama Terbaik, dan Satellite Award sebagai Film Terbaik. 12 Years a Slave diadaptasi dari kisah nyata Solomon Northup yang diculik dan terpaksa bertahan sebagai budak perkebunan selama 12 tahun.

Sementara itu di Amerika Serikat, pascakemenangan di Piala Oscar, film tersebut akan dirilis lagi ke bioskop negera tersebut. Tak kurang, 1.000 layar bioskop akan menayangkan lagi film ini. Selain itu, pihak studio yang memproduksi film ini juga mengeluarkan versi DVD pada Selasa. Film drama sejarah arahan sutradara Steve McQueen itu saat ini sudah mengumpulkan US$ 50,3 juta di Amerika Serikat dan US$ 90 juta saat rilis inetrnasional. Dengan demikian, pendapatan total film tersebut mencapai US$ 140 juta. (JIBI/Solopos/Detik)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya