SOLOPOS.COM - Teuku Rifnu Wikana (dari kiri ke kanan), Jenny Chang, Lola Amaria, Ray Sahetapy, Tanta Ginting dan Kelly Tandiono saat menghadiri syukuran film Negeri Tanpa Telinga di Taman Ismail Marzuki, jakarta, Senin (27/1/2014).(JIBI/Solopos/Antara/Nanien Yuniar)

Solopos.com, SOLO — Sineas muda Lola Amaria, belum lama ini, menggelar casting film terbarunya Negeri Tanpa Telinga di Solo. Namun, selama berlangsungnya casting, Lola maupun timnya tak mau memberi bocoran tema film tersebut.

Tim Lola hanya menyebut film itu memuat sindiran pada maraknya kasus korupsi di Tanah Air. Namun, Senin (27/1), saat ditemui wartawan di Galeri Cipta, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta, Lola dengan senang hati membeberkan cerita film teranyarnya itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Kantor Berita Antara, film itu bergenre komedi satir. Lola memastikan filmnya kali ini akan sedikit berbeda dengan film sejenis sebelumnya. “Jika selama ini banyak film bertema sosial politik menggunakan mata sebagai medium kisah, kali ini saya ingin menggunakan telinga,” kata Lola.

Ray Sahetapy, Jenny Chang, Lukman Sardi, Teuku Rifnu Wikana, Tanta Ginting, Kelly Tandiono, Maryam Suprana, dan Gary Iskak bakal berperan dalam film tersebut. Laman Kapanlagi.com memaparkan film itu bakal menceritakan tentang Naga (Teuku Rifnu Wikana), seorang tukang pijit keliling yang memiliki pelanggan politikus, pengusaha, dan jurnalis.

Dari kliennya itu, Naga banyak mendengarkan kisah skandal. Puncak cerita sampai pada Naga yang akhirnya menceritakan semua skandal yang didengarnya itu kepada seorang jurnalis. Jurnalis itu membuat geger negeri dengan memberitakan penuturan Naga.

Naga pun banyak mendapatkan teror dan kekerasan fisik. “Peran utamanya tukang pijat, dia telinganya bagus, dengar banyak cerita. Dia ingin tuli karena dengan tuli dia bisa dengan aman menjalani hidupnya tanpa dengar apa-apa,” tutur Lola.

Dia menambahkan sekilas film Negeri Tanpa Telinga tampak berat. Namun, Lola menjamin film ini bisa menghibur. “Tampak berat, sebuah film politik. Namun saya jamin film ini bisa menghibur di tengah kepungan informasi negatif politik kebangsaan, korupsi kekuasaan, skandal seks para penguasa, dan buramnya potret masa depan bangsa,” tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, di Solo, Lola menjaring bakat lokal sebagai pemain pendukung film. Kru film ini mencari aktor laki-laki/perempuan yang berusia 20 tahun-35 tahun, 35 tahun-50 tahun, dan aktor laki-laki cilik berusia 10 tahun.

Film Negeri Tanpa Telinga saat ini sedang memasuki dapur pra-produksi. Film ini rencananya menjalani proses pengambilan gambar awal Februari mendatang. Sebelum menggarap film ini, kiprah Lola bisa dilihat lewat sejumlah karyanya seperti Betina (2006), Minggu Pagi di Victoria Park (2010), dan Sanubari Jakarta (2012).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya