SOLOPOS.COM - Kemacetan di perempatan Pasar Depok Balekambang menuju pintu masuk Festival Payung Indonesia Taman Balekambang Solo, Minggu (25/9/2016). (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Festival Payung Indonesia kembali membuat jalur sekitar Taman Balekambang Solo macet selama dua jam.

Solopos.com, SOLO — Membeludaknya pengunjung Festival Payung Indonesia 2016 di Taman Balekambang, Minggu (25/9/2016), membuat manajemen rekayasa lalu lintas yang diterapkan di seputar tempat penyelenggaraan acara tak berjalan optimal.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pantauan Solopos.com di seputar lokasi, Minggu pukul 10.30 WIB, simpul kemacetan lalu lintas terjadi di persimpangan Taman Balekambang dengan Pasar Burung dan Ikan Hias Depok.

Ada barikade larangan kendaraan masuk ke pusat kepadatan kendaraan yang dipasang petugas Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo di perempatan kantor setempat dan perempatan eks bioskop Pemuda Gondang Manahan. Namun, larangan itu diterobos pengguna jalan yang ingin masuk menyaksikan festival tahunan tersebut.

Antrean kendaraan pun mengular ratusan meter dari tiga penjuru bergerak serempak menuju Taman Balekambang. Kendaraan dari arah Pasar Burung dan Ikan Hias Depok, Jl. R.M. Said, dan Jl. Menteri Supeno tersebut bertemu dengan kendaraan pengunjung yang keluar dari akses utama Taman Balekambang.

Setelah sekitar dua jam petugas gabungan dari Dishubkominfo dan kepolisian setempat menutup akses satu blok Jl. RM Said dan Jl. Menteri Supeno yang menuju Taman Balekambang, lalu lintas kendaraan baru berangsur-angsur normal. Seluruh kendaraan pengunjung yang akan menyaksikan Festival Payung Indonesia, diarahkan melintasi Jl. Depok dari utara ke selatan.

Salah seorang pengunjung Festival Payung Indonesia 2016, Medika Laksmi, 21, mengeluhkan semrawutnya lalu lintas di sekitar Taman Balekambang. “Pas masuk di dalam lancar dan nyaman. Begitu keluar, kendaraan terjebak macet di sini berjam-jam,” keluh mahasiswi Unisri ini.

Pengunjung lain, Haryanto, 53, mengaku urung membawa keluarganya menyaksikan festival yang menampilkan kreasi payung dari berbagai penjuru Tanah Air ini. “Tadinya mau ke sini tapi tidak jadi. Mau masuk tidak bisa karena sudah penuh sesak kendaraan. Tahun lalu juga seperti ini, semestinya panitia memikirkan solusi agar pengunjung tidak kecewa menyaksikan festival ini,” katanya.

Dimintai konfirmasinya terkait penataan lalu lintas di seputar Taman Balekambang, Kasi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dishubkominfo Solo, Ari Wibowo, mengatakan skenario penataan parkir dan lalu lintas tidak berjalan lantaran jumlah pengunjung yang membeludak Minggu pagi.

“Arahan kantong parkir yang kami sarankan tidak dioptimalkan. Hanya parkir mobil di pelataran Dishubkominfo saja yang jalan. Selebihnya kendaraan parkir di jalan dan kendaraan menerobos sistem satu arah yang sudah kami terapkan situasional,” katanya.

Ari menyebutkan untuk menanggulangi kejadian sejenis, tahun depan pihaknya meminta panitia penyelenggara jauh-jauh hari mematangkan perencanaan. “Akses kami minta tahun depan tidak hanya satu. Kalau perlu buka akses lain dari kolam renang Tirtomoyo Manahan yang tembus ke Taman Balekambang. Pintu Jl. Ahmad Yani juga dimanfaatkan tapi jangan sampai parkir luber ke jalan,” pesannya.

Menurut Ari, persoalan akses krusial bagi penyelenggaraan acara yang melibatkan ribuan massa di Taman Balekambang. “Selama akses keluar dan masuk Taman Balekambang tunggal, lalu lintas di sekelilingnya tetap semrawut,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya