Solopos.com, SOLO — Pendidikan di pondok pesantren (ponpes) masa kini semakin dinamis. Ponpes tak hanya lekat dengan pendekatan salaf (tradisional) yang mempelajari kitab kuning sebagai basis pembelajaran.
Menjawab tantangan globalisasi, sejumlah ponpes mulai menggabungkan salaf dengan khalaf atau pendidikan modern untuk membentuk santrinya.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Yayasan Daarul Hidayah menjadi salah satu lembaga pendidikan Islam yang sukses memadukan dua unsur itu untuk membentuk generasi santri yang unggul dan berakhlak.
Baca Juga: Jl DI Pandjaitan Gilingan Solo Ditutup, Ini 2 Jalur Alternatif Terdekat
Yayasan yang beralamat di Sukoharjo itu kini tak hanya memiliki ponpes, melainkan juga SMP Islam Terpadu, Madrasah Aaliyah (MA) Program Khusus hingga SMK Kesehatan. Seluruh lembaga pendidikan memiliki pilihan boarding school atau full day.
“Ciri khas Daarul Hidayah adalah menyeimbangkan salaf dan modern. Jadi lulusan tak hanya dibekali ilmu yang aplikatif, tapi juga akhlak dan nilai keislaman,” ujar Kepala SMK Kesehatan Daarul Hidayah, Achmad Munawar, kepada Solopos.com, Kamis (18/11/2021).
Pembelajaran kitab klasik sudah dapat ditemui sejak jenjang MA. Dalam mengkaji kitab kuning, santri biasanya menggunakan metode sorogan. Santri dapat menyodorkan materi yang ingin dipelajari sehingga mendapatkan bimbingan secara khusus.
Baca Juga: PPKM Level 3 Berlaku saat Libur Nataru, Ini Penjelasan Kemenhub
Metode tradisional yang menggali nilai-nilai keislaman tersebut diperkuat dengan pemahaman khalaf yang menuntut penguasaan teknologi dalam proses belajar. Pendekatan campuran ini terbukti membuat nama Daarul Hidayah diterima masyarakat dengan baik.
SMK Kesehatan Daarul Hidayah yang baru berdiri pada 2016 bahkan sudah mengenyam beragam prestasi. Capaian mereka setahun terakhir di antaranya medali perak Olimpiade Sains Indonesia bidang studi Matematika tahun 2020, perunggu Lomba Matematika Nasional tahun 2021 dan dan juara tiga Lomba Daí Muda se-Soloraya tahun 2021.
Tak hanya itu, SMK yang memiliki program Farmasi dan Keperawatan ini telah menelurkan produk bisnis yakni sabun cuci serta minyak pijit dan aroma terapi. “Sebagai sekolah vokasi, kami turut mendorong siswa menjadi wirausahawan. Kami juga telah bekerja sama dengan banyak lembaga kesehatan bagi lulusan yang ingin mengembangkan karier,” imbuh Achmad.