SOLOPOS.COM - Planet Jupiter. (Ronggaside.blogspot.com)

Solopos.com, JAKARTA — Efek atmosfer yang dikenal sebagai petir elves dan sprite di Planet Jupiter mungkin lama diamati ilmuwan. Namun, fenomena itu yang dapat dilihat berkat pesawat luar angkasa Juno milik National Aeronautics and Space Administration (NASA) kini menjadi sasaran pengamatan Badan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat itu.

Dikutip Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) dari Express UK, Rabu (4/11/2020), fenomena misterius yang dinamai dengan makhluk mitos dan legenda itu merupakan peristiwa yang disebut transient luminous events (TLEs). TLEs adalah kilatan cahaya aneh yang secara tak terduga dapat muncul di atmosfer saat terjadinya badai petir.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kendati mereka hanya pernah diamati di Bumi, data yang dikumpulkan NASA menunjukkan hal itu mungkin juga terjadi di Jupiter. Hingga saat ini, keberadaan TLEs di atmosfer Jupiter masih tetap menjadi spekulasi teoritis. Sebelum akhirnya instrumen spektograf ultraviolet (UVS) pesawat luar angkasa Juni mendeteksi kilatan cahaya ultraviolet yang singkat namun terang di planet gas raksasa itu.

Peluang Bisnis: Cuci Mobil Waterless Bisa Untung Rp25 Juta/Bulan

Rohini Giles dari Southwest Research Institute di San Antonio, Texas yang ikut menulis studi tentang fenomena tersebut mengatakan bahwa UVS dirancang untuk mengarakterisasi cahaya utara dan selatan Jupiter yang indah.

“Tapi kami menemukan gambar yang tidak hanya menunjukkan aurora Jovian, tapi juga kilatan sinar UV terang di sudut tempat yang tidak seharusnya. Semakin banyak tim memeriksa, semakin kami menyadari bahwa Juno mungkin telah mendeteksi TLE di Jupiter,” katanya.

Di Bumi, fenomena sprite cenderung muncul hingga 60 mil di atmosfer, menerangi puluhan mil langit sekaligus. Namun, TLE di Jupiter itu hanya bertahan beberapa milidetik, kurang dari waktu yang dibutuhkan orang untuk berkedip.

Tandu Wanita Hamil di Jalanan Rusak, Pria Desa Digiring ke Kantor 

Sprite sangat memesona karena mereka sangat mirip makhluk ubur-ubur dengan gumpalan cahaya pusat antara 15 dan 30 mil. Sulur-sulur cahayanya dapat dilihat dari gumpalan-gumpalan ini ke arah tanah ataupun ke atas.

Cakram Cahaya Pipih

Di sisi lain, elves menyerupai cakram cahaya pipih di atmosfer atas. Seperti sprite, fenomena alam petir elves di Planet Jupiter itu juga hanya menyala selama milidetik dalam satu waktu. Bagaimanapun TLE tersebut terbilang sangat besar dan muncul hingga 200 mil.

Menurut Giles, kedua peristiwa tersebut memiliki warna berbeda yang berubah seiring dengan komposisi atmosfer planet. Di Bumi, sprite dan elves tampak berwarna kemerahan karena interaksi dengan nitrogen di atmosfer bagian atas.

Lebih Mudah Temukan Jodoh Seiman dengan Platform Kencan Online

“Tapi di Jupiter, atmosfer bagian atas sebagian besar terdiri dari hidrogen, jadi kemungkinan besar mereka akan tampak berwarna biru atau merah muda,” katanya.

Pesawat luar angkasa Juno milik NASA telah mengamati 11 peristiwa berskala besar di bagian atmosfer Jupiter, yang dikenal sering terjadi badai. Peristiwa itu terjadi sekitar 186 mil di atas tempat badai terbentuk, yang secara efektif mengesampingkan mereka sebagai sambaran petir besar. Giles berkata bahwa mereka terus mencari lebih banyak tanda-tanda dari dua peristiwa tersebut setiap kali Juni berhasil mendapatkan gambar.

Mereka mengaku lebih tahu apa yang dicari dan fenomena petir elves serta sprite itu bisa jadi lebih mudah diemukan di Jupiter dan planet lainnya. “Selain itu, membandingkan ‘sprite’ dan ‘elves’ dari Jupiter dengan yang ada di Bumi akan membantu kita lebih memahami aktivitas listrik di atmosfer planet-planet,” katanya.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya