SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Fasilitas publik Sragen, kerusakan terjadi di Taman Krido Anggo, padahal baru sebulan diresmikan.

Solopos.com, SRAGEN–Fasilitas Taman Krido Anggo yang terletak di Jl. Raya Sukowati Sragen rusak sejak sepekan terakhir. Padahal taman yang menelan anggaran Rp1,9 miliar itu baru diresmikan Bupati Sragen Agus Fatchur Rahman pada Selasa (29/12/2015) atau sebulan lalu.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Dua huruf dalam tulisan nama “Krido Anggo” yang terbuat dari besi bercat merah dan putih copot dan tidak ada di lokasi. Dua huruf itu merupakan huruf D dan N. Kemudian ayunan di tempat bermain anak-anak di kompleks taman itu juga hilang satu. Anak-anak hanya bisa menggunakan satu ayunan yang terbuat dari besi saat bermain.

Seorang warga setempat, Sareh, 68, saat ditemui Solopos.com, Jumat (29/1/2016), menyampaikan kerusakan yang terjadi pada nama Taman Krido Anggo itu karena tertimpa batang pohon trembesi sepekan lalu. Dia mengisahkan saat itu jaringan listrik padam karena sesuatu di jaringan listrik di dekat taman itu terbakar. Kabel jaringan yang melintas di taman itu, kata dia, terputus.

Ekspedisi Mudik 2024

“PLN datang langsung menebang batang pohon trembesi itu sebelum menyambung kabel. Batang pohon itu mengenai nama taman itu dan akhirnya copot. Mestinya kan dilas, kok bisa copot ya? Saya tidak tahu sampai kapan mau diperbaiki,” ujar Sareh, perantuan asal Jawa Timur itu.

Sareh mengatakan petugas dinas terkait sudah mengecek ke lokasi beberapa hari lalu. Sareh sering bersantai di taman itu. Dia melihat aktivitas para pegawai Badan Lingkungan Hidup (BLH) yang membawa tanaman perdu untuk melengkapi keindahan taman itu.

Warga Kauman RT 026/RW 008, Sragen Wetan, Heru Suprayitno, 19, mengatakan tidak hanya nama taman yang rusak akibat tertimpa batang pohon. Salah satu ayunan di arena bermain anak, ujar dia, juga hilang satu. Heru tidak tahu menahu siapa yang mengambil ayunan itu.

“Sekitar lima hari lalu. Sore masih ada. Paginya saya lihat sudah tidak ada,” ujar pedagang soto yang membuka lapak di sebelah barat Taman Krido Anggo.

Kepala BLH Sragen, Tasripin, saat dihubungi Solopos.com mengaku Pemkab sudah mengirim surat ke PLN terkait dengan kerusakan nama taman itu. Tasripin sebagai penanggung jawab pemeliharaan taman kota merasa geram dengan upaya PLN yang menebang pohon tanpa koordinasi dengan BLH.

“Saya sempat marah-marah ke PLN akibat kerusakan taman itu. Mestinya kalau mau menebang pohon itu berkoordinasi dengan BLH. Pohon itu kan sudah masuk aset Pemkab. Gara-gara kabel putus, saya dimarahi orang banyak. Akhirnya, PLN mau tanggung jawab,” ujar Tasripin.

Dia mengatakan untungnya taman tersebut masih dalam masa pemeliharaan rekanan dan belum diserahterimakan dari Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen ke BLH Sragen.

“Apa pun kerusakannya saya kira masih menjadi tanggung jawab rekanan dan DPU sebagai pengguna anggaran. Kalau sudah serah terima ke BLH lain,” tambah dia.

Sementara itu, Kepala PLN UPJ Sragen Sriyanto membenarkan adanya pemangkasan ranting yang dilakukan petugas PLN yang mengakibatkan vendor taman rusak. Dia menjelaskan awalnya ada burung dara yang terbakar saat hinggap di kabel jaringan listrik dan mengakibatkan jaringan listrik putus.

“Kondisi tersebut sekaligus dimanfaatkan untuk membersihkan ranting pohon yang menganggu jaringan dan beberapa ranting mengenai vendor taman itu. Saya sudah menghubungi Pak Tasripin dan Pak Sekda. Saya sudah meminta maaf atas kejadian itu. Yang jelas taman itu masih masa pemeliharaan rekanan,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya