SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

 

MALANG–Bisnis kondom di Indonesia sangat menggiurkan, setahun bisa terjual 190 juta buah atau setara dengan 1,3 juta gross kondom per tahun. Tak heran PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) ingin menikmati bisnis ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Direktur Utama RNI Ismed Hasan Putro mengatakan, RNI melalui anak usahanya yaitu Mitra Rajawali Banjaran memaksimalkan produksi kondom dengan memperluas pangsa pasarnya hingga 10% dari jumlah permintaa kondom di Indonesia.

Saat ini kondom produksi RNI yang bermerek ‘Artika’ baru meraup 2% dari pangsa pasar kondom di Indonesia. Sementara 98% sisanya dikuasai oleh kondom impor bermerek Sutera, Fiesta, dan Durex,

Rendahnya market share kondom Artika, bukannya tanpa alasan, menurut Ismed selama disebabkan oleh kesalahan dalam strategi pemasaran. Padahal RNI memiliki kondom unggulan yaitu kondom bergerigi yang diminati pasar tetapi produksinya masih terbatas. Sehingga, RNI berencana mengubah strategi pemasaran kondom Artika.

“Pengen membuat tampilan baru Artika” jelas Ismed kepada detikFinance saat kunjungan ke pabrik gula di Malang, Jawa Timur, Sabtu (24/3/2012).

Ironisnya lagi, pemerintah dalam hal ini BKKBN lebih senang menggunakan kondom impor daripada dalam negeri. “Pemerintah (BKKBN) mengimpor 1 juta gross dari Eropa dan China,” cetus Ismed.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya