SOLOPOS.COM - Jumpa pers Faisal Basri dan Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Minggu (21/12/2014). (Abdullah Azzam/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA -- Ekonom senior dari Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri menilai kebijakan penanganan Covid-19 tidak jelas sekaligus menyinggung peran Luhut Binsar Pandjaitan. Menurutnya, fokus kebijakan penanganan Covid-19 Indonesia saat ini tidak jelas.

Hal tersebut terlihat dari terbitnya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) No 1/2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan. Perppu itu diteken Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk penanganan Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Faisal Basri: Luhut Pandjaitan Lebih Berbahaya dari Virus Corona

Semestinya, kata dia, Perppu yang keluar harus berlandaskan pandemi virus corona dan bukan sektor keuangan. Inilah yang membuat Faisal Basri menyebut fokus penanganan wabah Covid-19 ini tidak jelas.

"Kita bisa mempersiapkan sebaik mungkin kalau Perppu yang keluar adalah penanganan pandemi. Tetapi yang keluar sekarang sektor keuangan, enggak jelas. Siapa komandannya? Luhut, Ketua Satgas, dan lain-lain, ini mengerikan," kata Faisal dalam sebuah diskusi secara virtual bertajuk Ongkos Ekonomi Hadapi Krisis Covid-19 di Jakarta, Jumat (24/4/2020), dilansir Suara.com.

1.002 Pasien Covid-19 Indonesia Sembuh, 6.520 Masih di Rumah Sakit

Faisal menambahkan ekonomi Indonesia sudah dipastikan babak belur karena Covid-19. Lantaran itu, Faisal Basri meminta pemerintah untuk fokus pada penanganan penyebaran virus corona atau Covid-19, bukan tidak jelas seperti sekarang.

Sedangkan untuk sektor ekonomi, Faisal mengatakan hal tersebut bisa dikesampingkan terlebih dahulu. "Secanggih canggihnya penanganan ekonomi, itu akan sia-sia dengan cara penanganan amatiran seperti sekarang," katanya.

Rekor Kasus Baru Positif Covid-19 Indonesia, Total Pasien Tembus 8.211

Untuk itu, dia meminta agar segala proyek-proyek pembangunan infrastruktur untuk ditunda dahulu. Sedangkan anggarannya bisa dialokasikan untuk penanganan Covid-19.

"Satu hal yang tidak saya lihat nih di pemerintah. Tunda lah apa yang bisa ditunda. Ini (proyek) kereta cepat dilanjutkan terus," katanya.

Sebaran Kasus Covid-19 di Boyolali, 5 Positif, 1 Dicoret

Kritik Faisal

Ini bukan kali pertama Faisal Basri mengkritik sikap pemerintah pusat dalam penanganan Covid-19 yang tidak jelas. Ketidakjelasan itu terkait arah kebijakan yang tidak fokus ke penanganan wabah, seperti tarik ulur larangan mudik hingga megaproyek yang masih berjalan.

21 Positif, Ini Sebaran Kasus Covid-19 Per Desa di Sukoharjo

Sebelumnya dia pernah mengkritik keras Luhut Pandjaitan, bahkan menyebutnya lebih berbahaya daripada virus corona. Kicauan soal Menko Kemaritiman dan Investasi itu disampaikan Faisal secara blak-blakan di akun Twitternya, @FaisalBasri.

"Luhut Panjaitan lebih berbahaya dari coronavirus COVID-19," begitu bunyi kicauan di akun Twitter Faisal Basri, Jumat (3/4/2020) malam.

Tak Etis, DPR Bahas Omnibus Law RUU Cilaka Saat Wabah Corona

Kicauan itu langsung disambut riuh netizen yang menyerbunya dengan komentar dan retweet. Hingga pukul 23.45 WIB, kicauan itu sudah di-retweet sebanyak lebih dari 11.000 kali dan mendapatkan 21.200 like.

Tak ada penjelasan alasan dia menyebut Luhut seperti itu. Namun beberapa saat sebelumnya, Faisal Basri juga berkicau tentang Luhut. Saat itu dia me-replay sebuah unggahan link berita media nasional berjudul Luhut Sebut Virus Corona Tak Kuat dengan Cuaca Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya