SOLOPOS.COM - Ilustrasi bursa kerja (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menggandeng sejumlah perusahaan di Soloraya untuk menyediakan 120-150 lowongan pekerjaan bagi para penyandang disabilitas atau difabel.

Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia menggandeng Pemkot Solo menyelenggarakan Expo Tenaga Kerja Khusus di Grha Wisata Niaga, Sabtu-Minggu (1-2/11/2014) pukul 09.00 WIB-15.00 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Expo yang tidak memungut tiket masuk alias gratis itu akan menampilkan 60 stan produk kreasi penyandang disabilitas. Selain itu ada pentas seni dari difabel, kuliner khas Solo, talkshow, dan lain-lain. Pemkot Solo juga memberikan penghargaan kepada sejumlah perusahaan yang sudah mempekerjakan kaum disabilitas. “Kami ingin memotivasi perusahaan lain memanfaatkan tenaga difabel. Kami juga mengundang siswa-siswa dari 24 BKK supaya menimbulkan empati dan memotivasi. Nah, lowongan pekerjaan itu disesuaikan kondisi penyandang disabilitas,” kata Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kota Solo, Sumartono, saat dihubungi Solopos.com, Rabu (22/10/2014).

Ekspedisi Mudik 2024

Dia menuturkan belum banyak perusahaan di Solo dari skala besar hingga kecil memanfaatkan tenaga kerja penyandang disabilitas. Sumartono mengklaim belum mencapai 10% dari total 856 perusahaan di Solo.

Kabid Penempatan Tenaga Kerja, Perluasan Kerja, dan Transmigrasi, Dinsosnakertrans Solo, Agus Alwanto, menambahkan kegiatan ini diselenggarakan di Solo karena minat difabel bagus pada expo sebelumnya. Agus mengungkapkan tujuan akhir expo adalah produk dan kreativitas penyandang disabilitas dapat bersanding dengan produk masyarakat lain. “Untuk mengangkat para difabel sehingga berdaya guna dan eksis. Dan tentunya bisa memotivasi orang lain,” tutur Agus.

Agus berharap expo dapat meningkatkan percaya diri penyandang disabilitas untuk bersaing dengan masyarakat umum. Dia memberi contoh para difabel yang berhasil melahirkan produk berdaya jual, seperti tenun lidi, lampu, baju tambal, batik, dan lain-lain. “Selama ini kami mengarahkan penyandang disabilitas menjadi wirausaha. Mereka lebih fleksibel mengatur waktu dan produksi. Namun kendalanya mereka kesulitan permodalan dan minim informasi pemasaran. Hal ini perlu sinergi dengan instansi lain. Salah satunya melalui expo,” imbuh dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya