SOLOPOS.COM - Gracia Victoria, Aiko Hanantyo dari SMA PL Santo Yosef Solo. (Istimewa-dokumen pribadi)

Zaman terus berkembang dari waktu ke waktu. Sama halnya dengan teknologi yang terus berevolusi, sehingga mendorong suatu kemajuan ekonomi.

Pada mulanya, metode transaksi paling tua adalah barter. Barter merupakan metode transaksi paling tua yang ada di dunia. Barter merupakan kegiatan tukar-menukar barang yang dilakukan oleh dua pihak tanpa menggunakan alat bayar seperti uang. Barter menjadi jenis transaksi yang dilakukan melalui penukaran barang dengan barang atau jasa dengan barang. Sebagai contoh, Indonesia pernah menukar pesawat dengan beras ketan Thailand dan Pepsi ditukar dengan kapal perang Uni Soviet.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Setelah barter, dilanjutkan dengan emas. Emas merupakan salah satu barang yang pernah menjadi alat pembayaran sebelum adanya uang kertas. Emas diterima di semua negara sebagai benda berharga karena emas memiliki nilai yang tidak pernah berubah. Tentu saja,penggantian emas sebagai alat pembayaran yang diubah menjadi uang kertas sempat menimbulkan pro dan kontra dari berbagai pihak.

Alat pembayaran selanjutnya adalah uang kertas. Uang kertas dibuat oleh negara yang memiliki emas, sehingga jaminan atas nilai uang kertas merupakan emas. Akan tetapi, pada masa sekarang, nilai uang kertas didasari oleh variabel ekonomi.

Selanjutnya adalah cek atau bilyet. Cek memiliki wujud berupa surat atau dokumen yang berisi perintah tak bersyarat dari nasabah dari suatu bank, dan bank yang bersangkutan membayarkan sejumlah nominal uang yang tertera pada surat itu pada pembawa cek. Sedangkan bilyet, merupakan mekanisme pembayaran uang yang berlaku pada rekening giro. Bilyet berguna memindahkan sejumlah dana dari satu rekening ke rekening lainnya yang tertulis dalam bilyet.

Dan yang sekarang yang sangat familiar di telinga kita, yang dikenal sebagai e-money. E-money merupakan alat pembayaran dalam bentuk elektronik. Seperti Shopeepay, Gopay, OVO, dan masih banyak lainnya. Ada banyak masyarakat, termasuk kita, yang menggunakan e-money dikarenakan banyak promo seperti cashback maupun diskon di beberapa outlet yang bekerjasama dengan pihak e-money tersebut.

Pada era digital ini, tentu banyak alat pembayaran non tunai dengan berbagai jenis. Salah satunya adalah QRIS. Mungkin banyak dari kita yang masih asing sengan QRIS. Sebenarnya, apa sih QRIS itu?

QRIS (QR Code Indonesian Standard) merupakan standar QR code pembayaran untuk sistem pembayaran Indonesia yang dikembangkan oleh Bank Indonesia dan ASPI (Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia), sehingga pembayaran menjadi lebih mudah, cepat, dan juga aman.

Cara penggunaanya pun terbilang mudah, yang pertama, kita buka aplikasi pembayarannya terlebih dahulu, lalu kita scan kode QR atau QRIS-nya dan jangan lupa untuk memperhatikan nama merchant. Setelah itu isi nominal pembayaran yang akan dilakukan lalu klik konfirmasi/bayar. Jangan lupa untuk memastikan kembali nama merchant benar.

Dalam kondisi Indonesia yang sekarang sedang dilanda pandemi Covid-19, tentu saja harus tetap waspada dengan keadaan sehari-hari. Sedangkan media pembayaran berbentuk fisik, seperti uang logam, uang kertas, maupun kartu memiliki risiko menjadi sarana penyebaran Covid-19. Media fisik memiliki risiko penyebaran lebih tinggi daripada media pembayaran yang contactless. Berdasarkan penelitian juga membuktikan bahwa virus dapat bertahan di beberapa permukaan, salah satunya adalah uang. Maka dari itu, WHO menyarankan masyarakat untuk menggunakan media pembayaran contactless.

Penggunaan QRIS di masa pandemi COVID-19 dilakukan pada perdagangan ritel (seperti e-commerce, pasar, toko barang kebutuhan pokok, rumah makan, hingga pedagang makanan dan minuman), bidang sosial keagamaan (seperti donasi, sumbangan, zakat, infak, sedekah, persembahan, kolekte, hingga tempat ibadah), serta pada bidang kesehatan (seperti rumah sakit, klinik, dokter, apotek, hingga laboratorium). Penggunaan QRIS. Hal ini juga didukung dengan adanya MDR untuk merchant mikro 0% sampai dengan Maret 2021, dan sosial keagamaan 0%. Lalu juga didukung dengan adanya pendaftaran merchant secara online, sosialisasi virtual dan sosial media, serta perluasan fitur QRIS tanpa tatap muka.

Tetapi perlu diingat, e-money juga memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Untuk kelebihan dari penggunaan e-money sendiri antara lain adalah tidak memakan banyak waktu karena mudah dan cepat, tidak perlu mengantri seperti di bank pada umumnya. Kita dapat melihat semua transaksi yang sudah dilakukan sebelumnya, dengan kata lain, setiap transaksi yang kita lakukan, akan terekam secara otomatis. Lalu, kelebihan lainnya adalah kita bisa melakukan transaksi dimanapun dan kapanpun, dan tentunya masih banyak lagi kelebihan yang ada.

Jika ada kelebihan, tentunya ada kekurangan, kekurangannya dari penggunaaan e-money adalah kita harus membutuhkan jaringan internet agar memperlancar transaksi online, lalu tingginya risiko ditipu karena kita melakukan transaksi online, dan yang terpenting, kita harus mencari merchant yang sudah terpercaya agar kemungkinan untuk ditipu semakin rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya