SOLOPOS.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (kedua kanan) saat meninjau fasilitas produksi vaksin Covid-19 di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/8/2020). (Antaranews.com).

Solopos.com, JAKARTA -- Erick Thohir mengatakan vaksin Covid-19 yang ada saat ini berlaku untuk usia 18 tahun ke atas. Vaksi untuk usia di bawah itu masih berproses.

"Dari informasi terakhir, tadinya vaksin Covid-19 yang ada ini berlaku untuk usia pada 18 tahun sampai 59 tahun. Tetapi dari konfirmasi terakhir usia di atas 59 sudah bisa menerima vaksin ini," ujar  Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPEN) Erick Thohir dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Jakarta, Kamis (27/8/2020).

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Erick mengatakan, vaksin Covid-19 itu memiliki jangka waktu antara enam bulan hingga dua tahun. "Jadi bukan vaksin yang disuntik selamanya," ucapnya.

Vaksin Covid-19 Sinopharm Seharga Rp2 Jutaan, Tersedia Akhir Desember 2020

Ekspedisi Mudik 2024

Ia menambahkan, untuk vaksin Covid-19 usia di bawah 18 tahun, termasuk anak-anak masih terus dikembangkan dan berproses.

Saat ini, lanjut Erick yang juga Menteri BUMN ini, BUMN farmasi Indonesia telah melakukan kerja sama dengan sejumlah perusahaan internasional. Seperti Sinovac dari China dan G42 perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA) untuk mengembangkan vaksin.

"Dengan Sinovac, kita menekankan bahwa kita ingin bekerja sama tidak hanya dalam proses memproduksi. Tetapi juga ingin adanya transfer teknologi untuk penggunaan atau juga producing vaksin Covid-19 ini," katanya dilansir dari Antaranews.com.

Tambah 2, Jumlah Kasus Positif Covid-19 di Sragen Genap 200

Vaksin Merah Putih

Sementara dengan G42, lanjut Erick, fokus pada pengembangan produk vaksin Covid-19 dan cakupan produk farmasi. Juga layanan kesehatan, riset dan uji klinis, serta pemasaran dan distribusi.

"G42 memang pada saat ini sudah melakukan uji klinis sendiri di UEA kepada 45.000 sukarelawan dari 85 suku bangsa. Karena itu kami mengutus tim ke UAE sebagai reviewer untuk mensinkronisasikan sistem. Saya mendapat laporan sistemnya berjalan dengan baik. Sepertinya BPOM kita bisa menerima uji klinis yang berjalan di UEA," katanya.

Dalam kesempatan itu, Erick juga mengatakan bahwa selain dengan perusahaan dua negara itu, pihaknya juga melakukan kerja sama dengan perusahaan lainnya. Kerja sama ini terkait vaksin Covid-19.

Tak Izinkan Bioskop di Jateng Dibuka, Ganjar Pranowo: Jangan Sekarang!

"Kami tidak berhenti di dua negara itu, kami juga tetap mengontak kerja sama dengan negara-negara lain. Bio Farma dengan AstraZeneca dari Eropa ataupun dari Amerika Serikat bersama Bill & Melinda Gates Foundation tetap kita lakukan," paparnya.

Di sisi lain, Erick mengatakan, Indonesia juga berupaya mengembangkan vaksin Covid-19 dengan nama vaksin merah putih.

"Dari pengalaman yang sudah berjalan selama ini, kita juga punya kapasitas. Cuma memang karena ini penyakit baru kita belum bisa mendapatkan teknologinya," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya