SOLOPOS.COM - Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) Erick Thohir. (Antara-Muhammad Iqbal)

Solopos.com, JAKARTA — Bukan hanya menyelesaikan kasus korupsi yang menimpa asuransi badan usaha milik negara, yaitu Jiwasraya dan Asabri, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan tekadnya menghentikan dana pensiun dirampok. Bagaimana Menteri BUMN Erick Thohir menyetop perampokan dana pensiun itu.

"Kami ingin membersihkan dan menyetop perampokan pensiunan. Ini tidak setop di sini. Kemarin Asabri berjalan, kami akan bereskan dana pensiun BUMN juga yang kemarin beberapa kali dirampok," ujarnya seperti dikutip Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) dari Tempo.co, Rabu (2/6/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Erick mengatakan pernyataannya tersebut bukan merupakan sebuah sikap arogansi, melainkan empati dan keberpihakan yang perlu dilakukan. Dia mengatakan perampokan dana pensiunan harus disetop. "Kasihan yang kerja puluhan tahun uangnya hilang," katanya.

Baca Juga: Diguncang Polemik TWK, KPK OTT Bupati Nganjuk

Dalam penanganan persoalan Jiwasraya, Erick mengatakan 98% nasabah telah menyetujui penawaran restrukturisasi polis. Polis asuransi dana pensiun yang dirampok tersebut nantinya akan dialihkan ke IFG Life.

"Jiwasraya alhamdulillah ada persetujuan 98 persen yang sudah menyetujui restrukturisasi," ujar Erick.

Pemegang Polis Setuju

Apabila diperinci, per 31 Mei 2021 ada 98% polis korporasi yang akan direstrukturisasi. Artinya, dari 2.127 jumlah polis korporasi, 2.088 polis setuju direstrukturisasi. Angka tersebut termasuk polis yang masih dalam proses data entry. Selain itu, sebanyak 156.075 polis dari total 166.710 polis ritel disetujui untuk direstrukturisasi.

Apabila dipersentasekan, angka tersebut mencapai 94%, termasuk polis yang masih dalam proses data entry. Adapun, 96% atau 16.748 pemegang polis dari 17.459 polis bancassurance menyetujui restrukturisasi.

Baca Juga: Jamur Punya Efek Antikanker, Ini Hasil Penelitian!

Angka tersebut termasuk polis yang masih dalam proses administrasi.Erick mengatakan pihaknya terus mencari solusi yang terbaik dari persoalan itu. Meskipun, dia mengatakan permasalahan yang menimpa perusahaan asuransi pelat merah itu terjadi jauh sebelum dia menduduki posisi menteri.

"Mohon apa yang kami lakukan diapresiasi dan dilakukan secara transparan. Kami ini bukan bagian yang korupsi. Kita memperbaiki bagaimana penipuan yang ada di Jiwasraya ini kami setop," ujar dia.

Erick juga menyampaikan telah mendapat dukungan menghentikan dana pensiun dirampok itu dari Jaksa Agung, Menteri Keuangan, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, hingga Dewan Perwakilan Rakyat untuk menyelesaikan perkara tersebut.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya