SOLOPOS.COM - KA Prambanan Ekspress (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, JOGJA — PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi VI Yogyakarta bersiap menyambut era kenormalan baru di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya dilakukan dengan membatasi jumlah penumpang KA Prambanan Ekspres (Prameks).

KA Prameks pada kondisi normal bisa mengangkut sekitar 10.000 orang per hari dengan 21 perjalanan. Jumlah penumpang sebanyak itu adalah 150% dari kapasitas KA Prameks.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kini, dengan penerapan kenormalan baru, jumlah penumpang dibatasi hanya 50%. Artinya, KA relasi Solo-Jogja tersebut hanya bisa mengangkut ribuan penumpang.

Google Hapus Ulasan Negatif Tiktok di Play Store, Kok Gitu?

Manajer Humas PT KAI Daop VI Yogyakarta Eko Budiyanto, mengatakan pihaknya sudah menerapkan protokol pencegahan penularan Covid-19 di lingkungan stasiun baik kepada penumpang maupun pegawai. Walaupun, PT KAI sendiri belum menyiapkan regulasi tetap mengenai pemberlakuan kenormalan baru.

“Intinya ini kan masih rencana. Namun, PT KAI sudah siap untuk mengaplikasikan new normal. Setiap layanan fasilitas dan operasional kereta api akan dilaksanakan sesuai dengan protokol new normal. Upaya tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya penyebaran Covid-19,” ujar Eko, Kamis (28/5/2020), kepada Harian Jogja.

Diterjang Hujan Disertai Angin Kencang, Rumah dan Talut di Madiun Ambrol

Menurut dia, selama masa pandemi Covid-19, operasional Kereta Luar Biasa juga sudah menerapkan jaga jarak atau physical distancing. Pembatasan jarak otomatis memangkas kapasitas angkut KA.

Khusus KA Prameks jumlah penumpang bakal turun siginfikan. Hal itu lantaran selama ini jumlah penumpang KA Prameks mencapai 150% dari kapasitasnya.

“Untuk physical distancing kami sudah lakukan. KA lokal Prameks kita juga terapkan upaya pencegahan penularan Covid-19. Jadi, penumpang Prameks yang biasanya mencapai angka 150%. Sekarang kami hanya mengambil 50% saja. Tidak seperti aturan sebelum terjadi Covid-19,” jelas dia.

WFH Dicabut, ASN Pemkot Solo Mulai Ngantor Juni 2020

Sebelum digaungkannya new normal, PT KAI Daop VI Yogyakarta sendiri sudah melakukan protokol pencegahan penularan Covid-19 di lingkungan stasiun maupun di dalam kereta api. Penggunaan masker oleh penumpang dan pegawai sudah diwajibkan.

Wajib Pakai Masker

Kemudian, setiap penumpang maupun pegawai yang masuk di stasiun diperiksa suhu tubuhnya menggunakan thermal gun.

“Misalnya nanti akan diwajibkan untuk memakai masker. Upaya itu sudah kami terapkan. Semua penumpang wajib menggunakan masker. Fasilitas untuk pencegahan penularan Covid-19 seperti hand sanitizer, tempat cuci tangan, dan tempat duduk yang diatur sedemikian rupa agar penumpang satu dan lainnya tidak berdekatan juga sudah dilakukan,” terang Eko.

Kenormalan Baru di Lingkungan Pemkab Klaten Dimulai 1 Juni 2020, Termasuk Pelayanan Publik?

Di dalam stasiun juga sudah diterapkan protokol pencegahan penularan Covid-19. Lingkungan kerja PT KAI Daop VI Yogyakarta sudah diatur agar tidak terjadi kerumunan. Saat pembelian atau mencetak tiket, penumpang juga sudah diatur agar mampu menerapkan physical distancing.

“Sudah banyak di halaman ruang tunggu Stasiun Tugu di sebelah selatan juga sudah kami tempatkan sejumlah hand sanitizer kemudian tempat cuci tangan juga sudah kami siapkan. Kami sudah siapkan semuanya untuk memenuhi protokol pencegahan penularan Covid-19 baik kepada penumpang maupun pegawai,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya