SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono. (Solopos.com/Candra Putra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Bupati Karanganyar, Juliyatmono, hingga Kamis (21/1/2021) mengaku belum mendapatkan instruksi dari pemerintah pusat untuk memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Meskipun begitu, dia menginginkan tidak memperpanjang PPKM di Karanganyar.

Juliyatmono mengatakan ada beberapa aspek di lapangan yang membuatnya emoh memperpanjam PPKM. Salah satunya adalah dampak ekonomi yang dirasakan warga, khususnya para pedagang kaki lima, pemilik warung dan toko. Mereka cukup terpukul dengan PPKM di mana aktivitas mereka dibatasi.

Promosi Pegadaian Area Surabaya 2 Gelar Festival Ramadan 2024 di 2 Lokasi

Wah..Disdukcapil Karanganyar Punya Program untuk ABG, Namanya Sweet Seventeen

“Sampai saat ini saya belum menerima instruksi dari pemerintah pusat untuk memperpanjang PPKM. Seharusnya langkah memperpanjang PPKM harus dievaluasi lagi karena berisiko berdampak pada ekonomi. Kasihan masyarakat yang menggantungkan ekonomi dari berjualan. Kalau secara pribadi bisa memilih, saya memilih untuk tidak memperpanjang PPKM ini,” jelas dia ketika ditemui wartawan di kantornya, Kamis.

Pedagang keliling berjualan di jalur lambat Jl. Lawu, Karanganyar depan Alun-alun Karanganyar Kamis (21/1/2021). (Solopos.com/Candra Putra Mantovani)

Disiplin dan Pengawasan

Menurutnya, langkah yang paling tepat adalah menanamkan disiplin masyarakat dan pengawasan intensif kepatuhan protokol kesehatan. Pasalnya, wabah Covid-19 berpotensi berlangsung lama. Sehingga, tidak akan memungkinkan terus melakukan PPKM apabila hanya berpatokan pada data penambahan kasus persebaran Covid-19.

“Semuanya akan berdampingan dengan virus corona dalam waktu lama. Kan tidak mungkin setiap ada lonjakan harus PPKM terus. Dampaknya tidak bagus,” imbuh dia.

Karyawati Hamil Ditemukan Terluka Bersimbah Darah Di Minimarket Colomadu, Begini Kronologinya

Terpisah, Koordinator PKL Karanganyar, Heru Budiman, mengatakan rencana perpanjangan PPKM sangat memberatkan pedagang yang ekonominya bergantung pada hasil penjualan. Dia mengaku ekonomi pedagang sangat terguncang khususnya PKL yang diliburkan seperti di Taman Pancasila dan Alun-alun Karanganyar.

“Kami keberatan kalau PPKM diperpanjang. Dapat bantuan untuk dua pekan PPKM sebesar Rp300.000 itu juga tidak cukup bagi pedagang yang diliburkan. Kalau diperpanjang dan tidak ada kejelasan kompensasi bagi PKL, kemungkinan akan banyak yang nekat tetap berjualan nantinya untuk bisa memenuhi kebutuhan ekonomi mereka,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya