SOLOPOS.COM - Para demonstran antinuklir Jepang menggelar aksi di luar rumah dinas PM Jepang, Yoshihiko Noda, di Tokyo, Jumat (14/9/2012). (Reuters)

Energi nuklir Jepang diprotes oleh sebagian besar rakyatnya.

Solopos.com, TOKYO – Jepang mengaktifkan kembali reaktor nuklirnya untuk kali pertama, di bawah standar keamanan baru setelah bencana Fukushima pada 2011, Selasa (11/8/2015).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kyushu Electric Power mulai mengoperasikan reaktor nuklir di Sendai kemarin. Aksi demo mengiringi  pengoperasian tersebut.

Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe dan banyak industri Jepang menginginkan  reaktor diaktifkan kembali untuk memangkas impor bahan bakar. Abe mengatakan hanya reaktor yang melalui standar regulasi terketat di dunia yang bakal diizinkan untuk kembali beroperasi.  Meski demikian hasil jajak pendapat menunjukkan mayoritas masyarakat menentang langkah tersebut.

Kepala Badan Pengawas Atom Jepang menyatakan aturan keamanan baru berarti tidak terulangnya bencana Fukushima, meski demikian banyak warga tidak yakin.

Dilansir Reuters sejumlah pengunjuk rasa menggelar aksi di luar pabrik nuklir  di Sinai. Mantan Perdana Menteri Jepang, Naoto Kan, turut ambil bagian dalam demontrasi itu.  Ia yang menjabat saat krisis Fukushima dengan lantang menentang penggunaan energi atom. Tentangan tersebut digemakan pendemo lainnya.

“Kehidupan manusia dan alam yang lebih berharga dari ekonomi,” ucap seorang perempuan dalam aksi itu.

Sementara Shouhei Nomura, yang merupakan mantan pekerja pabrik nuklir turut dalam barisan yang mengoarkan tentangan penggunaan tenaga atom. “Anda perlu mengubah di mana Anda mengevakuasi tergantung pada arah angin. Rencana evakuasi saat ini adalah omong kosong,” kata Nomura.

Selain di Sandai aksi demonstrasi menentang penggunaan energi atom juga terjadi di kediamanan Abe, di Tokyo.   Kebocoran reaktor nuklir Fukushima menyebabkan kebocoran bahan radioaktif dan memaksa 160.000 orang mengungsi, di mana banyak di antaranya tidak lagi kembali.

Dua reaktor telah beroperasi di bawah standar lama pada 2012 tapi seluruh sektor telah ditutup sejak September 2013. Hal itu memaksa Jepang mengimpor gas alam cair dengan harga mahal.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya