SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengungsi akibat banjir (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, JOGJA — Empat kemantren atau kecamatan di Kota Jogja menjadi daerah rawan banjir. Hal ini karena empat kemantren tersebut wilayahnya memiliki ketinggian tanah di bawah permukaan air sungai, sehingga rawan mengalami banjir.

Empat kemantren tersebut adalah Kemantren Danurejan, Umbulharjo, Gondokusuman, dan Tegalrejo. Sedangkan wilayah yang paling rawan dari masing-masing kemantren berada di sepanjang sungai.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jogja, Bayu Wijayanto, mengatakan beberapa lokasi di empat kemantren tersebut setiap tahun menjadi langganan banjir.

“Karena wilayahnya padat dan tinggi tanahnya lebih rendah dari permukaan sungai jadi rawan dan langganan banjir,” jelas dia, Senin (3/10/2022).

Baca Juga: Anggota DPRD Bantul Jadi Calo CPNS, Salah Satu Korban Guru Sekolahnya

Selain rawan banjir, lanjut Bayu, empat kemantren tersebut juga rawan longsor. Meskipun talut sudah dibangun tinggi, potensi banjir dan longsor masih tetap ada di wilayah tersebut.

“Terutama longsor, biasanya karena arus sungai deras terus menggerus pondasi talud maka kemungkinan longsor tinggi,” kata dia.

Bayu menyebut curah hujan di Jogja relatif sedikit, tetapi air hujan kiriman dari Sleman lewat sungai yang biasanya menyebabkan banjir dan longsor.

“Kalau hujan relatif sedikit dan durasinya malah pendek di Kota Jogja,” ujarnya.

Baca Juga: 110 Hektare Lahan Pertanian di Bantul Kebanjiran, Petani Cabai Merugi

Sebagai antisipasi bencana tersebut, BPBD Jogja telah memiliki petugas di setiap kemantren untuk memantau dan membantu warga jika terjadi bencana. Total ada 15 petugas yang disiapkan di setiap kemantren.

“Di Umbulharjo karena wilayahnya luas, jadi kami tugaskan dua orang. Sedangkan kemantren lain satu orang,” jelasnya.

Selian banjir dan longsor, dia menyebut potensi bencana lain di Jogja adalah angin kencang. Ada beberapa lokasi yang berpotensi bencana itu. Namun, datanya masih perlu diperbarui.

Berbagai langkah BPBD sudah dilakukan untuk meminimalkan bencana. Semisal angin kencang, pihaknya berkoordinasi dengan DLH Jogja untuk memangkas pohon-pohon biar tidak roboh.

Koordinasi rutin dengan pihak terkait, lanjut Bayu, juga sudah tersistem dilakukan.

“Terutama dengan BMKG kami selalu koordinasi untuk pantauan cuaca dan potensi bencananya,” kata dia.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Ketinggian Tanah Di Bawah Permukaan Air, 4 Kemantren di Jogja Ini Rawan Banjir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya