SOLOPOS.COM - Pengurus DPC PDIP Sragen dan anggota FPDIP DPRD Sragen berfoto bersama dengan membawa atribut Pancasila, bendera Merah Putih, dan bendera PDIP di depan Kantor DPC PDIP, Sabtu (27/6/2020). (Istimewa/Untung Wibowo Sukowati)

Solopos.com, SRAGEN—DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sragen memilih menunggu keputusan pimpinan partai yakni Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri terkait capres 2024. PDIP Sragen akan tegak lurus dengan keputusan dan instruksi partai.

Sampai sekarang, PDIP Sragen belum menerima perintah partai terkait dukungan ke Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dalam Pemilihan Presiden (Pilpres).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal tersebut disampaikan Sekretaris DPC PDIP Sragen, Suparno, saat dihubungi Solopos.com di sela-sela kunjungan kerja ke Yogyakarta, Jumat (15/10/2021). “Konsolidasi internal DPC PDIP Sragen fokus pada tugas-tugas partai. Tugas-tugas partai ini banyak. Setiap pekan, bahkan hampir setiap hari, kami selalu koordinasi secara virtual. Ada pula diklat pembekalan kader dan seterusnya,” ujar Suparno.

Baca Juga: VIDEO: Pernyataan Lengkap FX Rudy Tanggapi Istilah “Kader Celeng”

Belakangan muncul sukarelawan pendukung Ganjar Pranowo sebagai capres dalam pilpres 2024 mendatang. Menanggapi hal itu, Suparno menyampaikan tidak paham dengan adanya sukarelawan itu. “Saya kan bukan sukarelawan, tetapi saya petugas partai,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris DPC Dulur Ganjar Pranowo Sragen, Eko Joko Priharyanto, mengaku mendapatkan kabar bahwa kini banyak kader PDIP yang terang-terangan mendukung Ganjar. Hal ini terjadi setelah Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu, Bambang “Pacul” Wuryanto, menyatakan kader yang mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar Pranowo sebagai kader celeng.

Kata Rudy, Celeng Lebih Baik Timbang Banteng Celengan, Sindir Pacul?

“Kalau kami di sukarelawan itu kan independen. Konflik itu kan terjadi antarkader PDIP. Kami cukup menyimak saja. Sukarelawan tidak etis kalau mencampuri urusan internal partai. Kami hanya menyayangkan bahwa konflik internal itu justru dipicu oleh elitenya yang seharusnya membuat suasana adem,” kata Eko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya