SOLOPOS.COM - Ratusan warga beraksi di lokasi penempatan alat berat di perbatasan Desa Samberembe dan Desa Trobayan, Kalijambe, Sragen, Senin (7/3/2016). Mereka demo menolak pembangunan embung dari BBWSBS. (JIBI/Solopos/Istimewa)

Embung Sragen, ratusan warga Desa Trobayan menggelar aksi demo di lokasi pembangunan embung.

Solopos.com, SRAGEN–Sebanyak 150 orang warga Desa Trobayan, Kalijambe, Sragen menggelar unjuk rasa di lokasi pembangunan embung yang sudah didatangkan alat berat di perbatasan Desa Samberembe dan Desa Trobayan, Kalijambe, Sragen, Senin (7/3/2016). Mereka menolak rencana pembangunan embung senilai Rp4,5 miliar tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebanyak delapan orang legislator dari Komisi I DPRD Sragen ikut hadir dalam aksi tersebut. Mereka bermaksud mencari solusi terbaik atas persoalan sosial penolakan warga Trobayan terhadap rencana pembangunan embung. Ratusan warga membawa poster bertuliskan penolakan terhadap embung itu. Poster-poster itu ditempelkan di alat berat yang datang ke lokasi sejak Kamis (3/3/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Anggota Komisi I DPRD Sragen, Muh. Haris Effendi, saat dihubungi Solopos.com, Senin siang, mengatakan Komisi I akan memediasi pertemuan antara pihak Samberembe dan Trobayan untuk mencari solusi terbaik. Haris, sapaan akrabnya, mengatakan mereka akan diundang ke DPRD bersamaan dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen, Selasa (8/3/2016).

“Kami menyarankan agar lokasi pembangunan embung itu dikembalikan ke lokasi awal, yakni di daerah hulu, bukan di perbatasan antara Samberembe dan Trobayan. Saran itu bisa diterima warga Trobayan tetapi pihak Samberembe sepertinya tetap berkukuh di lokasi itu. Padahal jarak lokasi embung baru itu hanya 250 meter dari bendung Nyaen peninggalan Belanda,” ujar dia.

Penolakan warga Trobayan itu, kata dia, didasarkan pada kekhawatiran tidak bisa memanfaatkan air dari Daerah Irigasi Nyaen karena sudah dibendung. “Tadi kami bisa mengarahkan massa ke Balai Desa Trobayan agar tidak beraksi. Lewat forum itulah, kami dari Komisi I bersedia memediasi polemik itu,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya