SOLOPOS.COM - Embung Waleng selesai dibangun dan diresmikan pada 2018. Foto diambil Senin (14/2/2022). (Solopos.com/Luthfi Shobri Marzuqi)

Solopos.com, WONOGIRI—Desa Waleng di Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri, sedang bersiap mencanangkan diri sebagai desa wisata. Keberadaan Embung Waleng yang dibangun dengan bantuan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT), pada 2018, menjadi embrio sekaligus ide awal pencanangan Waleng sebagai desa wisata.

“Pada pertengahan 2018, kami [Pemdes Waleng] mulai memimpikan pembuatan desa wisata. Tapi pembangunan itu baru mulai direalisasikan pada 2019, bersumber dari anggaran dana desa,” kata Kepala Desa Waleng, Agus Haryanto, saat ditemui Solopos.com, Senin (14/2/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ia menerangkan konsep desa wisata yang diinginkan Desa Waleng setidaknya mengambil tiga aspek, yakni wisata sejarah, wisata edukasi, dan wisata UMKM. Ketiga hal itu berpusat di Embung Waleng yang letaknya bersebelahan dengan Kantor Desa Waleng.

Baca Juga: Canangkan Desa Wisata di Wonogiri, Pucung Tawarkan 3 Paket Wisata

Pembangunan yang menggunakan dana desa demi terwujudnya Desa Wisata Embung Waleng, sebut Agus, mengalami proses berliku. Ia bahkan menyebut pembangunan di area Embung Waleng baru mencapai 30 persen.

Alasannya, anggaran dana desa yang digunakan terbatas. “Pada tahun-tahun sebelumnya, kami hanya menggunakan dana desa sejumlah Rp60-70 juta,” ucap Agus.

Dana sejumlah itu diklaim Agus hanya mampu membiayai kebutuhan bahan bangunan. Guna memenuhi kebutuhan tenaga untuk mengerjakan bangunan, ia bersama warga setempat harus bekerja bakti rutin setiap akhir pekan.

Baca Juga: Selain Desa Wisata Conto Wonogiri, Desa di Klaten Ini Juga Raih Juara

“Sejak 2019 itu warga tiap dusun bergiliran kerja bakti karena kami memang tak memiliki dana yang cukup untuk membayar pekerja tetap,” ujar Agus.

Meski demikian, pada 2022, penganggaran dana desa untuk penyelesaian area Embung Waleng ditambah. “Pada 2022 ini kami anggarkan Rp120 juta,” lanjut Agus. Ia menargetkan pembangunan selesai pada 2023 mendatang.

Agus menambahkan, meski sampai saat ini pembangunannya belum selesai 100 persen, sudah banyak pengunjung berdatangan ke Embung Waleng. “Pengunjungnya sudah dari mana-mana, tidak hanya warga desa,” kata dia.

Baca Juga: Desa Keloran Wonogiri bakal Kemas Air Terjun Melati jadi Potensi Wisata

Nantinya, area Embung Waleng akan dilengkapi dengan foodcourt, gedung pertemuan yang bisa digunakan untuk berbagai acara warga, tempat bermain anak, kolam untuk keceh, dan area parkir yang luas. Keseluruhan tempat itu rencananya mencakupi dua aspek yakni edukasi dan UMKM.

Sementara itu, keberadaan Pasar Gembol sebagai pasar desa yang diklaim warga sekitar sudah ada sejak sebelum Indonesia merdeka akan dijadikan satu aspek lainnya, yakni wisata sejarah.

“Untuk Pasar Gembol, saat ini kami sedang mencoba menghidupkannya kembali. Saat ini kami sedang merenovasi bangunan atasnya dan nantinya akan mulai diramaikan melalui acara Festival Takjil Ramadan yang bertempat di Pasar Gembol,” ujar Agus.

Baca Juga: Desa Wisata Durian Ada di Wonogiri, Segera Kunjungi!

Keberadaan Pasar Gembol, Embung Waleng, beserta infrastruktur pendukung di area sekitarnya, lanjut Agus, akan menjadi paket lengkap menuju terwujudnya Desa Wisata Waleng. Saat ini Pemdes Waleng sedang mengajukan diri sebagai desa wisata ke Dinas Pemuda dan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Wonogiri.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya