SOLOPOS.COM - Elpiji nonsubsidi. (Antara)

Solopos.com, SOLO — Inflasi Kota Solo pada Maret 2022 tercatat sebesar 0.93%  dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 109,10. IHK tersebut naik dibanding sebelumnya yaitu 108.09 pada Februari 2022.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Solo Totok Tavirijanto dalam rillisnya mengatakan kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau turut memberi andil inflasi tertinggi pada Maret 2022 sebesar 0.36%.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kelompok pengeluaran konsumsi tersebut merupakan kelompok pertama dari 11 kelompok yang mengalami kenaikan IHK sebesar 1.53%. “Penyumbang terbesar inflasi Maret ini paling banyak terjadi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau, yaitu sebesar 0.36%,” jelas Totok, Jumat (1/4/2022).

Baca Juga: Tenang, Pertamina Tak Akan Naikkan Harga Elpiji Subsidi 3 Kilogram

Sementara itu, komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga memberikan andil inflasi Kota Solo pada Maret 2022, pertama adalah bahan bakar rumah tangga (elpiji). Kemudian telur ayam ras, cabai merah, tarif angkutan udara, gudeg, kue kering berminyak, bawang putih, minyak goreng, dan besi beton.

Elpiji menjadi komoditas pertama yang mengalami kenaikan harga dan memberi sumbangan inflasi. Andil inflasi konsumsi gas elpiji justru lebih besar jika dibandingkan dengan minyak goreng.

Padahal gejolak harga minyak di pasaran terjadi selama beberapa dua bulan terakhir. Elpiji menempati urutan pertama komoditas yang mengalami kenaikan harga, minyak goreng menempati urutan kesembilan.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng Mahal, Begini Cara Menghemat Pemakaiannya

Tingkat Konsumsi Elpiji Lebih Tinggi

Berdasarkan catatan Solopos.com, pemerintah melalui PT Pertamina (Persero) menaikkan harga elpiji nonsubsidi kali pertama pada akhir Desember 2021 yaitu Rp1.600-Rp2.600 per kilogram (kg). Sementara kenaikan harga kedua terjadi pada Minggu (27/2/2022) senilai Rp2.000 per kg.

Totok menambahkan selain harganya yang naik, tingkat konsumsi elpiji cukup besar hingga menyumbang inflasi cukup besar bagi Kota Solo pada Maret 2022. Jika dibanding minyak goreng yang kini menjadi perbincangan masyarakat, tingkat konsumsi elpiji masyarakat lebih besar. Bahan bakar gas dipergunakan untuk rumah tangga karena sudah jarang masyarakat yang menggunakan kayu bakar.

Baca Juga: Menperin Janji Normalkan Harga Minyak Goreng, Bisakah?

“Jadi yang turut menyumbang inflasi bukan komoditas pangan seperti biasanya. Elpiji yang menjadi penyebab inflasi sementara minyak goreng berada pada urutan kesembilan komoditas penyumbang inflasi,” terang Totok.

Sementara itu, inflasi Provinsi Jawa Tengah pada Maret 2022 sebesar 0,75%, sedangkan inflasi nasional 0.66%. Dengan demikian, inflasi di Kota Solo pada Maret 2022 lebih tinggi dibanding inflasi Jawa Tengah dan nasional. Kota Solo menjadi kota kedua dengan inflasi tertinggi setelah Cilacap yang mencapai 1.19%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya