SOLOPOS.COM - Pekerja menata elpiji non-subsidi di pangkalan yang ada di Caruban, Kabupaten Madiun, Senin (10/1/2022). (Madiunpos.com/Abdul Jalil)

Solopos.com, MADIUN — Harga elpiji ukuran 5,5 kilogram dan 12 kilogram naik sejak akhir Desember 2021. Lonjakan harga elpiji yang relatif tinggi di Kabupaten Madiun membuat konsumen mengeluh.

Pemilik pangkalan elpiji non-subsidi di Kabupaten Madiun, Lili Setiabudi, mengatakan saat ini harga elpiji ukuran 12 Kg mencapai Rp180.000. Padahal sebelumnya hanya Rp143.000. Sedangkan untuk elpiji ukuran 5,5 Kg seharga Rp80.000, sebelumnya Rp67.000.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Jadi kenaikannya antara Rp13.000 sampai Rp27.000 per tabung,” kata dia, Senin (10/1/2022).

Baca Juga: Rumah Kiai Dengan Tempat Ibadah 5 Agama di Madiun Jadi Objek Wisata

Lili menuturkan kenaikan harga elpiji ini terjadi sejak 25 Desember 2021. Sejak harganya melambung, ia kerap menerima keluhan dari konsumen. Sebagian besar pembeli elpiji di pangkalan Lili adalah pemilik rumah makan maupun usaha makanan. Kenaikan harga ini pun berdampak pada tingkat pembelian elpiji.

“Ada yang biasanya beli dua tabung sekaligus. Setelah mengetahui harganya naik, kemudian hanya beli satu tabung. Kalau keluhan pasti ada ya karena memang harganya naik tinggi,” jelasnya.

Lili mengingat kenaikan harga ini baru terjadi setelah beberapa tahun tidak mengalami kenaikan. Selain itu, nilai kenaikannya pun cukup tinggi yakni mencapai Rp27.000 per tabung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya