SOLOPOS.COM - Air tampungan Waduk Pidekso, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri, sudah menggenai area dalam pintu bendungan utama atau spillway. Foto diambil Jumat (21/1/2022). (Solopos.com/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI—Air tampungan di Waduk Pidekso, Kecamatan Giriwoyo, Kabupaten Wonogiri, hampir penuh. Pada sisi lain, hingga Jumat (21/1/2022) kontraktor masih mengerjakan jalan relokasi.

Pantauan Solopos.com, Jumat, air tampungan sudah menggenangi area dalam pintu bendungan utama atau spillway. Elevasi atau tinggi muka air (TMA) terlihat 184 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tidak ada aktivitas warga maupun pekerja proyek di perairan. Sejumlah pekerja beraktivitas di area fasilitas umum (fasum) bendungan, seperti mengerjakan di bagian atap gedung pengelola dan gedung engineering.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Petani WGM Wonogiri secara Sukarela Tebar 20.029 Ikan di Waduk Pidekso

Project Manager Pembangunan Waduk Pidekso PT PP, Nur Eko, kepada Solopos.com, Jumat, menyampaikan TMA pada hari itu tercatat 184 mdpl atau kurang 1 mdpl untuk mencapai batas atas, yakni 185 mdpl. Jika sudah mencapai TMA tersebut air tampungan dinyatakan penuh.

Selanjutnya, air tampungan akan keluar dengan sendirinya dari spillway kemudian mengalir ke sungai eksisting atau sungai di hilir. Dia menargetkan TMA mencapai target batas atas pada Februari-Maret. Diprediksi target tersebut bisa tercapai lebih cepat jika terjadi hujan secara terus menerus.

“Ketinggian air tampungan naik signifikan empat hari terakhir setelah ada hujan,” kata lelaki yang akrab disapa Eko itu saat dihubungi.

Baca Juga: Waduk Pidekso Wonogiri Belum Dibuka Untuk Umum, Banyak Warga Kecele 

Informasi yang dihimpun, Senin (27/12/2021) atau sehari sebelum Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Waduk Pidekso, TMA tercatat 183 mdpl. Hal itu berarti hampir sebulan ini TMA naik 1 mdpl.

Sebagai informasi, ada dua batas TMA, yakni batas atas dan batas tampungan mati. Batas tampungan mati atau air tampungan yang tak bisa dimanfaatkan 174 mdpl.

Air tampungan di elevasi antara 174 mdpl hingga 185 mdpl dapat dimanfaatkan untuk irigasi dan pemenuhan air baku. Debitnya 18 juta m3. Sementara, air tampungan di elevasi 174 m3 ke bawah tak bisa dimanfaatkan. Debitnya 7 juta m3. Total daya tampung 25 juta m3.

Baca Juga: Fasum Waduk Pidekso Wonogiri Sarat Pesan Religius dan Kearifan Lokal

Eko melanjutkan, meski saat ini masih proses menampung air dari hulu, tetapi air juga dikeluarkan melalui saluran pelimpah atau intake secara teratur dengan debit tertentu. Sebab, pengisian air tampungan waduk tidak boleh terlalu cepat. Hal itu terkait dengan pengujian stalibitas bendungan.

“Untuk infrastruktur bendungan sudah selesai 100 persen. Pekerjaan di gedung pengelolaan dan engineering hanya pekerjaan pemeliharaan,” imbuh Eko.

 

Jalan Relokasi

Dia menginformasikan, ada pekerjaan pendukung yang belum selesai, yakni pembangunan jalan relokasi kanan dan kiri Waduk Pidekso atau dikenal juga sebagai jalan lingkar. Progres pekerjaan yang dimulai Mei 2021 lalu itu hingga Jumat mencapai 75 persen.

Baca Juga: Ada Museum dan Gardu Pandang di Area Fasum Waduk Pidekso Wonogiri

Menurut Eko, pekerjaan terkendala hujan. Pengerjaan harus hati-hati untuk menjaga kualitas jalan. Pakerjaan yang masih dilaksanakan, seperti penimbunan jalan, saluran di sisi jalan atau side drain, saluran pembungan silang atau cross drain, dan dinding penahan tanah.

“Ada beberapa tambahan pekerjaan untuk meminimalisasi penyusutan fungsi konstruksi, karena ada perubahan topografi di lapangan, khusunya di jalan relokasi,” ulas Eko.

Proyek jalan relokasi senilai Rp70 miliar-Rp80 miliar. Jalan itu untuk memperlancar mobilisasi warga yang menempati tempat relokasi dan warga yang sejak lama bertempat tinggal di lokasi tersebut.

Baca Juga: Tebar Ikan Gabus di Waduk Pidekso, Jokowi Diminta Tebar Nila

Jalan relokasi kanan atau jalan di sisi kanan waduk dibangun sepanjang 10,5 km dengan lebar badan jalan 3 meter dan lebar masing-masing bahu jalan 1 meter melintasi Desa Pidekso.

Sementara, jalan relokasi kiri atau jalan di sisi kiri waduk sepanjang 2,8 km dengan ukuran jalan yang sama melintasi Desa Sendangsari. Kedua jalan tersebut pada titik tertentu tersambung dengan jalan besar menuju wilayah lain hingga ke kota kecamatan.

Warga Desa Tukulrejo, Kecamatan Giriwoyo, Muklis, berharap proyek jalan relokasi segera selesai agar mobilisasi warga bisa lancar. Menurut dia, jalan yang sudah jadi sudah bisa dilalui. Strukturnya kuat dan permukaannya aspal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya