SOLOPOS.COM - Gibran saat bertamu ke rumah Megawati bersama Rudy, Rabu (5/8/2020). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO -- Ketua Umum atau Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri, memberi isyarat akan melepas jabatannya pada 2024. Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Solo yang juga mantan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, punya pandangan mengenai siapa yang layak menggantikan Megawati.

Rudy, sapaan akrabnya, mendukung Prananda Prabowo, putra sulung Megawati, untuk meneruskan jabatan Ketum. Nanan, panggilan akrab Prananda, merupakan trah biologis Soekarno sehingga tepat apabila dijadikan penerus.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Mengapa trah Soekarno, karena mau tidak mau kita yang ditinggalkan ini harus melanjutkan cita-cita Bung Karno untuk menyejahterakan kaum marhaen. Yang mana pada saat itu beliau menyampaikan agar kaum marhaen ini bisa menikmati terangnya listrik, mendengarkan radio, dan melihat televisi. Kalau tiga ini sudah bisa dirasakan oleh Pak Marhaen dan teman-temannya, kemiskinan di Indonesia menurun,” kata Rudy kepada wartawan, Sabtu (10/4/2021).

Baca Juga: Puan-Gibran-AHY Berpotensi Salip Anies-Ganjar-Ridwan Kamil di Pilpres 2024, Ini Alasannya

Menurutnya, Nanan sudah banyak berperan, terutama di internal PDIP sehingga layak menjadi ketum menggantikan ibunya, Megawati. Nanan juga dinilai telah membuat inovasi-inovasi baru di tubuh partai berlambang moncong putih itu.

Pengaderan Sedini Mungkin

Prananda juga tak memiliki keinginan menjadi menteri maupun anggota DPR sehingga jabatan ketum dinilai pas untuknya. Rudy menyebut kendati suksesi baru dilakukan pada 2024, pengaderan sedini mungkin harus dilakukan.

Terlebih, Megawati telah menjadi Ketum PDIP sejak 1998 sehingga penerusnya harus disiapkan mulai saat ini. Megawati akan berperan penting dalam kongres PDIP pada 2024 nanti. Siapa pun yang terpilih sebagai ketua umum, Rudy yakin gejolak internal partai bisa diatasi.

Baca Juga: Pemkot Solo Ingin Perluas Taman Balekambang, Anggaran Minta Pusat

"Faksi pasti ada. Tapi kalau ketum yang bicara, kader bawah sudah tidak ada kata lain kecuali melaksanakan. Kader PDIP punya prinsip, sikap, dan komitmen. Sehingga saya harap kongres bisa secara aklamasi menunjuk Mas Prananda jadi ketum. Saya di kongres nanti masih Ketua DPC, pasti memperjuangkan Mas Prananda," kata Rudy.

Terkait kemungkinan ketum baru PDIP pengganti Megawati juga sekaligus menjadi calon presiden, Rudy menyerahkan keputusan itu kepada Ketum saat ini. Namun proses dari pencalonan Ketum dan presiden bakal berjalan beriringan.

“Itu tergantung Bu Mega. Kalau beliau mau mendorong Mas Nanan jadi capres atau kader yang lain, kita tetap komitmen kepada Ketum yang sekarang menjabat. Karena tahapan pilpres kan sudah dimulai pada 2022,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya