SOLOPOS.COM - Surati (kiri), mantan TKW asal Gunungkidul, DI Yogyakarta menangis saat menceritakan kisah investasinya di Ustaz Yusuf Mansur yang kini heboh karena bermasalah. (Thayyibah Channel)

Solopos.com, GUNUNGKIDUL — Surati, mantan tenaga kerja wanita (TKW) di Hongkong berulang kali terisak saat diwawancarai perihal upayanya mendapatkan hak dari investasi yang ia tanam kepada Ustaz Yusuf Mansur yang tidak jelas hingga kini.

Mimpinya mendapatkan income dari investasinya setelah berhenti menjadi TKW pada Maret 2021 lalu nyaris sirna. Ia hampir putus asa lantaran tidak mendapatkan akses ke dai kondang tersebut. Ia hanyalah orang desa yang tinggal di pelosok Gunungkidul, DI Yogyakarta, tepatnya di Desa Pacarrejo, Kecamatan Semanu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya ini tidak mudeng apa-apa. Bagaimana saya menghubungi beliau. Semua nomor telepon yang dulu dipakai sudah mati,” tuturnya kepada wartawan Thayyibah.com, Sudarso Arief Bakuama yang datang ke rumahnya ditemani rekan Surati sesama TWK di Hongkong, Helwa.

Sudarso mempersilakan Solopos.com mengutip hasil wawancaranya tersebut, Selasa (11/1/2022).

Berulang kali emosi Surati meninggi. Ia sesekali menangis sehingga harus ditenangkan Helwa. Surati mulai menjadi TKW di Hongkong pada 2008. Di negeri mancanegara itu ia bekerja sebagai pembantu rumah tangga warga Hongkong. Kontraknya hanya berlaku dua tahun. Setiap kali kontraknya habis ia pulang ke kampung halaman.

Jika ingin kembali menjadi TKW Surati mengajukan permohonan lagi untuk dua tahun berikutnya. Hal itu berlangsung hingga tahun 2021 lalu. Karena usia yang tak lagi muda, ia lantas memutuskan berhenti menjadi TKW dan pulang ke Indonesia pada Maret 2021.

Harapannya besar, ia sudah mempunyai investasi di patungan aset yang digalang Yusuf Mansur sejak 2012 silam. Surati mengikuti patungan aset itu dengan menyetor uang Rp4,6 juta pada 2014. Di benaknya, uang yang diinvestasikan sejak tujuh tahun silam itu kini sudah berkembang menjadi besar.

Terpukul

Namun ia terpukul. Alih-alih mendapatkan bagi hasil dan aset, sekadar menjalin komunikasi dengan Yusuf Mansur dan timnya pun ia tidak bisa.

“Pemikiran saya dan teman-teman yakin bila kita pulang (dari Hongkong) nanti ada income. Tidak jadi ribet dengan uang kami. Hasil keringat di Hongkong ada hasilnya. Jadi sepulang ke Indonesia sudah punya income. Tapi kok malah begini,” lanjut dia sembari menahan tangis.

Surati bertutur, gajinya sebagai TKW di Hongkong tidak besar. Bekerja sebagai pembantu rumah tangga membuat ia bekerja hampir 24 jam. Mirisnya, tak semua majikan berbuat baik kepadanya. Kebanyakan malah sering mencaci maki pekerjaannya kendati ia sudah maksimal bekerja.

Setiba di Indonesia pada Maret 2021 ia dilanda kebingungan harus berbuat apa untuk meminta haknya. Dalam kondisi galau ia melihat tayangan di Youtube tentang seorang TKW yang juga berusaha menggugat Yusuf Mansur. TKW tersebut bernama Helwa.

“Setelah pulang cuma bisa doa ‘ya Allah tolong ada hasilnya agar bisa nikmati hasilnya dari keringat saya di Hongkong’. Suatu malam ada di Youtube, ‘kok suaranya Ibu Helwa’, itu teman saya di Hongkong. Saya komen dan langsung direspons dan sekarang alhamdulillah datang (memeluk Helwa sambil menangis). Pengin walaupun sedikit bisa merasakan hasil keringat saya di Hongkong, usia saya sudah tua, untuk kerja lagi biasanya di bawah 35 tahun. Bertani pun butuh modal,” tuturnya dengan suara terisak.

Baca Juga: Mengaku Jadi Korban Yusuf Mansur, TKW Mengadu ke MUI 

Surati mulai tahu Yusuf Mansur pada tahun 2014 melalui usaha Paytren yang dirintis dai kondang tersebut.

Surati lantas mencari tahu dan berkenalan dengan seorang leader Paytren di Aceh. Perempuan berjilbab ini lantas mendaftar hak usaha (HU) Paytren serta membayar Rp1,9 juta.

Pada tahun 2014, Yusuf Mansur dan istrinya datang ke Hongkong untuk memberikan ceramah. Di akhir ceramah, dai kondang itu lantas mengajak para TKW untuk ikut investasi usaha dengan slogan “membeli kembali Indonesia”.

“Saya ingat betul di acara itu Ustaz Yusuf Mansur mengajak TKW kerja sama dalam investasi tabung tanah. Kami para TKW itu sangat bangga, seneng dan bahagia dengan ucapan beliau bahwa kami punya peran untuk membeli Indonesia. Kata Ustaz beliau pengin membangun apartemen, hotel untuk kepentingan jemaah haji dan umrah. Juga membeli pesawat,” katanya.

Dalam tawaran kerja sama itu, ujar dia, Yusuf Mansur menjanjikan setiap investor akan mendapatkan bagi hasil dan punya aset. Karena janji itu ia langsung tertarik.

Tentang keterlibatan Siti Maemunah dalam menggaet investor, Surati mengatakan istri Yusuf Mansur itu membawa handphone dengan nomor Hongkong yang khusus untuk keperluan investasi.

“Nomor ini nomor Hongkong, HP-nya dipegang Siti Maemunah. Kalau ada yang berminat menghubungi Siti Maemunah. Beliau (Siti Maemunah) bilangnya ‘siapa yang sekarang mau bergabung dalam tabung tanah bisa hubungi nomor ini’.”

Surati mengaku beberapa bulan setelah itu menghubungi nomor yang diberikan Siti Maemunah. Oleh Siti Maemunah dirinya lantas diberi nomor rekening untuk transfer.

bukti transfer Surati TKW Gunungkidul
Wartawan Thayyibah.com, Sudarso Arief Bakuama menunjukkan bukti transfer Surati, TKW asal Gunungkidul ke rekening Yusuf Mansur. (Thayyibah Channel)

“Beberapa bulan setelah itu dengan gaji saya, saya transfer lewat Bank BCA Hongkong pada 26 Oktober 2014. Nomornya 00880080168 atas nama Yusuf Mansur. Nilainya 1.545 dolar Hongkong atau sekitar Rp4,6 juta. Saya ikut nabung tanah dua meter,” ujar Surati sembari menunjukkan bukti transfer yang sudah dilaminating.

Sejak itu Surati kebingungan karena tidak tahu harus berkomunikasi dengan siapa terkait investasi yang ditanamnya. Ia pernah membuka Youtube dan menemukan video putri Yusuf Mansur, Wirda Mansur yang tengah live mengaji. Ia pun lantas memberi komentar di postingan Wirda tersebut.

“Saya komen ‘tolong saya ingin sekali soal tabung tanah diperjelas. Ini nomor WA saya’. Tapi tidak ada respon. Jadi saya tidak tahu lagi bagaimana nyarinya. Saya bingung karena tidak punya akses, nomor hape itu sudah mati semua. Cuma bisa doa ‘tolong ya Allah semoga ada hasil atas keringat saya di Hongkong’,” tuturnya sembari terisak.



Baca Juga: Diminta Ngerem Bicara Bisnis, Yusuf Mansur: Saya Malah Tambah Ngegas! 

Di akhir wawancara, Sudarso mempersilakan kepada Surati untuk mengungkapkan perasaannya kepada Yusuf Mansur. Surati pun menghadap ke arah kamera dan berucap dengan terbata-bata menahan tangis.

“Assalamualaikum Ustaz Yusuf Mansur, dengan penuh harap, saya pribadi dan juga mungkin teman-teman yang masih TKW di sana. Saya mohon izinkan berikan kembali apa yang kita sepakati dulu, Ustaz janjikan income dan aset, saat ini saya butuh sekali. Segera agar saya bisa memperbaiki gubuk saya, terima kasih sekali,” ucapnya.

“Buat teman-teman di Hongkong dan Taiwan, juga di Malaysia, mari siapapun kalau ada yang ikut investasi mari gimana caranya bisa menikmati hasil peluh kita. Karena di sana kita itu mbabu. Gak seperti dikira banyak orang punya uang jutaan. Kita kerja dari melek mata sampai tutup mata lagi, itupun masih dicaci maki sama majikan. Ustaz Yusuf Mansur tolonglah biarkan kami merasakan keringat kami. Ayo teman-teman, mari,” tutup Surati.

Dalam kesempatan sebelumnya, Ustaz Yusuf Mansur mempersilakan kepada pihak-pihak yang merasa ia rugikan untuk mendatangi kediamannya di Tangerang, Banten.

Namun bagi yang hanya mengaku-aku, ia mempersilakan untuk menggugat ke jalur hukum.

“Saya malah suka kalau sudah dibawa ke jalur hukum. Baik kepolisian maupun pengadilan. Profesional aja. Jadi terang benderang. Sebab kalo di sosmed, semua jadi berbantah-bantahan, dan malah jadi amunisi konten baru terus. Hehehe. Gpp, jadi rezeki buat banyak orang. Senang-senang aja. Semua proses pengadilan, saya, diwakili tim pengacara dari Kantor Pengacara JAS & PARTNERS,” tuturnya melalui Whatsapp kepada Solopos.com.

Tambah Ngegas

Saat meresmikan dimulainya pembangunan Masjid Daarul Quran Colomadu, Karanganyar, Senin (10/1/2022) siang, pimpinan Ponpes Daarul Quran pusat itu menyatakan tidak berhenti berbicara tentang bisnis, industri, dan ekonomi, kendati saat ini sedang mendapat banyak sorotan dari sejumlah pihak.

“Orang bilang kepada saya ‘Taz ente lagi diomongin, berhenti ngomong bisnis. Taz ente lagi diomongin berhenti omong industri, Taz ente lagi diomongin berhenti omong dagang. Taz ente lagi diomongin berhenti omong ekonomi’. Enggak, saya bilang,” ujarnya.

Menurut Yusuf Mansur, dirinya justru tambah ngegas atau banyak berbicara tentang bisnis, usaha, industri, dan ekonomi, saat banyak orang membicarakannya.

“Justru gua lagi diomongin ini gua tambah ngejar, tambah diomongin tambah ngegas. Biarin aja. Enggak tanggung-tanggung, langsung saya konferensi pers, saya bilang tujuh perusahaan kita IPO [initial public offering atau biasa disebut melantai di bursa saham],” imbuhnya.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya