SOLOPOS.COM - Salah satu bangunan bekas ruman dinas karyawan Pabrik Gula (PG) Colomadu di Jl. Sumur Bor, Colomadu, Kabupaten Karanganyar. (google map)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar akan menyulap kawasan bekas rumah dinas karyawan pabrik gula di Colomadu menjadi pusat bisnis bernuansa cagar budaya atau mal heritage.

Puluhan bangunan di sepanjang Jl. Sumur Bor tepatnya di samping kantor Kecamatan Colomadu ini akan direvitalisasi. Revitaliasi ini sejalan dengan rencana pengembangan Colomadu menjadi Central Business District (CBD).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah (PUD) Aneka Usaha Karanganyar, Samidi, mengatakan rencana pengembangan bisnis di bekas rumah dinas karyawan pabrik gula masih dalam tahap penjajakan. Perusahaan pelat merah tersebut berencana menyewa lahan untuk menjadi kawasan bisnis baru.

“Masih kita jajaki kerja sama di sana. Kami ingin menjadikan kawasan di sepanjang Jl. Sumur Bor menjadi Royal Shopping Street,” kata dia ketika dijumpai di kantor Setda Karanganyar pada Kamis (22/9/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Pihaknya melirik lahan berikut bangunan bekas rumah dinas karyawan PG di Colomadu. Kawasan itu dinilai potensial dikembangkan menjadi pusat bisnis baru. Apalagi lahan tersebut masih berada satu kompleks dengan De Tjolomadoe Convention Hall.

Baca Juga: Rumah Limasan di Colomadu Karanganyar Raih Penghargaan Desain Kelas Dunia

Kondisi lahan dan bangunan itu saat ini terbengkalai, meski beberapa unit masih difungsikan untuk taman kanak-kanak. Penjajakan kerja sama ini akan dilakukan PUD Aneka Usaha dengan PT Sinergi Colomadu. PT Sinergi Colomadu merupakan pengelola De Tjolomadoe yang lahir dari kerj asama antara PT PP Tbk dengan PTPN IX.

“Jl. Sumur Bor berada di kawasan heritage. Kemudian juga dekat dengan Bandara Adisumarmo dan exit tol Solo-Yogya yang sangat potensial sekali,” kata Samidi.

Ihwal konsep pengembangan, dia mengatakan kawasan tersebut akan dijadikan sebagai pusat bisnis dengan nuansa heritage. Tidak hanya brand nasional yang akan dipasarkan di sana, namun juga cafe dan resto ciamik. Pemkab akan tetap mewadahi para pelaku usaha kecil menengah (UKM) untuk terlibat di pusat bisnis tersebut. Dia pun memastikan tidak akan ada penggusuran pedagang kaki lima (PKL) di kawasan tersebut.

“Kita berikan space bagi mereka [PKL]. Jadi tidak ada penggusuran, tapi lebih ke penataan,” katanya.

Baca Juga: Yuk, Lihat Benda Bersejarah di Pameran Kampung Purba De Tjolomadoe Karanganyar

Untuk mendukung pengembangan pusat bisnis di sana, dia juga berencana membangun hotel di kawasan tersebut. Hotel akan dibangun dengan menggunakan lahan seluas dua hektare milik Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan (Dispertan PP) Karaganyar di sana.

Marketing Manager PT Sinergi Colomadu, Achmad Ridho, mengaku penjajakan kerja sama pengelolaan lahan dan bangunan bekas rumah dinas karyawan PG di Colomadu masih dibahas. Termasuk terkait nilai investasi dan sewa menyewa lahan tersebut.

“Kalau memang akan disewa harus dilakukan revitalisasi. Ada sekitar 30 bangunan di sana,” kata dia.

Bangunan ini ada yang berstatus cagar budaya dan terdapat bangunan baru. Dalam penjajakan dengan PUD Aneka Usaha, bangunan ini dapat dimanfaatkan untuk outlet dagang dari merek terkenal, tenant fashion, food and baverage serta pojok UMKM. Dia pun mewanti-wanti revitalisasi jangan meninggalkan prinsip penataan bangunan cagar budaya.

“Di lokasi itu ada patung Mangkunegara IV yang akan dijadikan ikon di sana,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya