SOLOPOS.COM - Yulianto si Jagal Kartasura. (Solopos/dok)

Solopos.com, SOLO -- Yulianto sang jagal Kartasura, Sukoharjo, ternyata tak hanya punya ilmu kejawen yang kerap dihubungkan dengan beberapa kejadian seputar kasusnya.

Warga Kragilan, Kartasura, Sukoharjo, yang divonis mati karena membunuh tujuh orang itu diketahui memiliki hasrat seks yang besar. Ia bisa bertindak kasar kepada istrinya saat itu apabila keinginannya berhubungan badan tidak dituruti apa pun alasannya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Informasi itu disampaikan mantan pengacara Yulianto, Sutarto, kepada Solopos.com, Rabu (14/4/2021). “Yulianto punya hasrat seks besar. Ia sendiri mengakui, istrinya juga pernah cerita. Jadi kalau [sang istri] tidak mau melayani, istrinya dihajar. Dalam keadaan apa pun, apakah sakit atau sedang dalam keadaan datang bulan, harus melayani,” ujar Sutarto.

Baca Juga: Permohonan PK Jagal Kartasura Ditolak, Mantan Pengacara: Putusan MA Sudah Tepat

Sutarto mengungkapkan Yulianto dan sang istri bercerai beberapa waktu setelah kasus pembunuhan yang membuat pria itu dijuluki jagal Kartasura mencuat.

Hasrat seks Yulianto yang besar juga diketahui berdasarkan fakta salah satu korbannya, seorang wanita, dibunuh karena menolak ajakan berhubungan badan.

Ritual di Gunung Merapi

Ketika itu korban sedang melakukan ritual di Gunung Merapi ditemani Yulianto. Namun saat itu Yulianto mengajak korban berhubungan badan, permintaan itu ditolak oleh korban. Yulianto kemudian mendorong korban hingga jatuh ke lereng/jurang gunung.

Baca Juga: Ditanya Kapan Eksekusi Mati Yulianto Sang Jagal Kartasura, Ini Jawaban Kajari Sukoharjo

“Korban wanita yang ritual di Gunung Merapi sedang dalam keadaan datang bulan. Namun Yulianto yang memang mempunyai hasrat seks besar minta dilayani. Tapi oleh si wanita ditolak. Akhirnya korban didorong hingga jatuh ke lereng gunung,” katanya.

Sutarto mengungkap Yulianto sang jagal Kartasura mempunyai ilmu kebatinan di luar nalar manusia kebanyakan. Kemampuan itu diduga dia peroleh karena sering melakukan ritual di Pantai Parangtritis.

Salah satu kejadian yang membuat Sutarto menilai Yulianto mempunyai kemampuan lebih yaitu ia bisa tahu rumahnya bakal terbakar. “Pada malam hari sebelum rumahnya terbakar, Yulianto sudah tahu. Malamnya sudah tahu,” ujanya.

Baca Juga: PK Ditolak MA, Inikah Akhir Kisah Yulianto Sang Jagal Kartasura Sukoharjo? 

Yang mengherankan, meski mampu membunuh tujuh orang dan bertindak kasar jika hasrat seksnya tak dipenuhi, Yulianto ternyata berbadan kecil. Pembawaannya pun menurut Sutarto relatif ramah dan senang bercanda.

Pemeriksaan Kejiwaan

“Dulu ia banyak tertawa. Tapi tidak tahu batinnya bagaimana,” sambungnya mengenai kondisi Yulianto saat ia masih menjadi pengacara sang jagal Kartasura.

Mengenai kondisi kejiwaan Yulianto, Sutarto mengatakan sudah pernah ada pemeriksaan oleh tim Polres Sukoharjo di Rumah Sakit Jiwa Daerah Solo. Namun bagaimana hasil tertulis pemeriksaan itu, Sutarto mengaku tak tahu.

Baca juga: 10 Tahun Terkatung-katung, Jagal Kartasura Segera Dieksekusi Hukuman Mati

Sutarto hanya mengatakan berdasarkan logika, jika proses persidangan Yulianto saat itu tetap berlanjut di PN Sukoharjo, artinya kejiwaan yang bersangkutan sehat. “Sebab kalau kejiwaannya tidak sehat kan tidak bisa diproses hukum [sidang],” imbuhnya.

Sebagaimana diinformasikan, PN Sukoharjo menjatuhkan hukuman mati kepada Yulianto lantaran terbukti bersalah membunuh tujuh orang. Yulianto kemudian melakukan berbagai upaya supaya terhindar dari regu tembak, namun semua upaya itu kandas.

Terakhir, pengajuan peninjauan kembali (PK) Yulianto ke Mahkamah Agung ditolak. Artinya, MA menguatkan vonis hukuman mati yang dijatuhkan hakim PN Sukoharjo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya