SOLOPOS.COM - Akhmad Rasyid Gandhi menunjukkan beberapa produk kulit yang dilabeli dengan brand Vancult Leather Works saat dipamerkan di The Boys Fest di Lippo Mall, Jumat (24/3/2017). (Holy Kartika N.S/JIBI/Harian Jogja)

Ekonomi kreatif berikut dikembangkan dari hobi

Harianjogja.com, JOGJA — Selama ini produk kerajinan kulit diidentikkan pada selera pasar untuk orang tua. Membidik pasar anak muda sebayanya, Akhmad Rasyid Gandi, 23, mengemas produk kerajinan kulit menjadi lebih segar dengan merek Vancult Leather Works.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jiwa entrepreneur sudah dimiliki dari garis keturunan orang tuanya yang memang bermata pencaharian sebagai wirausaha. Sejak masuk bangku kuliah, Gandi, demikian biasa disapa mulai bisnis kecil-kecilan dengan modal sebagian uang jajannya. Dari usaha pulsa sampai kaos dilakoni Gandi.

“Saya memang hobi dengan sesuatu serba kulit. Akhir tahun 2012 saya mulai produksi tas wanita, desain dari saya lalu pengerjaan saya serahkan ke pengrajin,” ujar Gandi saat ditemui Harian Jogja di pameran The Boys Fest di Lippo Mall, Jumat (24/3/2017).

Namun, produk yang dikerjakan perajin tidak sesuai dengan diharapkannya. Akhirnya, tahun 2013, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini mulai terjun menggarap produksi dompetnya sendiri.

Gandi mengaku mulai belajar menjahit secara otodidak berbekal tutorial cara menjahit di situs Youtube. Awal produksi, dia mengaku dapat membuat satu lusin dompet kulit di sela waktu kuliahnya kala itu.

“Lama kelamaan modelnya beragam, tergantung dengan ide yang keluar. Modal awal saat itu Rp500.000 dari sebagian uang saku saya dan perputaran hasil jualan sebelumnya,” ungkap Gandi.

Produk kulit yang diproduksinya menampilkan desain minimalis dengan warna-warna yang khas anak muda. Hal itu untuk menjauhkan kesan produk untuk orang tua yang selama ini masih melekat pada produk kerajinan kulit.

Pemasaran produknya selama ini menyasar anak muda dengan pangsa pasar menengah ke atas. Dalam sebulan produksinya kini berkisar antara 40-50 pieces yang terdiri dari dompet, mini tas, tas laptop, gelang dan beberapa aksesoris dari kulit sapi lainnya.

Dipasarkan melalui online di situs berbagi foto, Instagram dengan akun @vancult.leatherworks. Harga jual produknya berkisar antara Rp50.000 untuk aksesoris seperti gelang,  dompet seharga Rp380.000 sampai Rp600.000 dan untuk tas kulit mulai dari Rp550.000 sampai Rp1,2 juta.

“Pemasaran sudah ke seluruh Indonesia, tapi paling banyak dari Jakarta. Omzet per bulan rata-rata Rp10 juta,” jelas Gandi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya