SOLOPOS.COM - Pengelola ojek Dijemput, Alexander Robby Satya, mengabadikan moment saat mengantarkan dokumen ke Wonogiri, Jawa Tengah. (JIBI/Harian Jogja/Ist)

Ekonomi kreatif mengenai usaha jasa.

Harianjogja.com, JOGJA-Semakin tergerusnya pasar ojek pangkalan memunculkan niat pria muda berusia 23 tahun, Alexander Robby Satya, membuka bisnis ojek bernama Dijemput. Ia mengerahkan beberapa driver ojek pangkalan untuk menjadi mitra bisnisnya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Melalui ojek Dijemput ini, ia membantu mencarikan order untuk para ojek pangkalan. Hanya saja, Dijemput lebih fokus menerima order langganan, misalnya jasa antar anak sekolah, kuliah, ke pasar, atau kerja. Keuntungannya, pihak pengelola dan driver akan mendapatkan pemasukan yang pasti.

Di tengah kemunculan ojek berbasis android, ojek Dijemput justru hadir untuk memfasilitasi para customer yang tidak mampu mengakses atau tidak memiliki handphone android. Customer cukup SMS atau telepon pada pihak pengelola dan driver segera datang ke lokasi yang dituju.

“Ada yang langganan harian, ada pula yang bulanan. Kalau mau berlangganan tinggal hubungi kami lewat SMS atau telepon, kami siap 24 jam,” kata Robby, Jumat (1/7/2016).

Biasanya, customer yang akan berlangganan akan diuji coba untuk menentukan tarif. Dijemput mematok tarif Rp2.000 untuk pemberangkatan pertama dan selanjutnya dikenakan tarif Rp2.000 per kilometer.

“Sistemnya nanti ditrial dulu pulang pergi dari rumah ke sekolah ketemu tarif berapa. Kalau misalnya Rp30.000 ya tinggal dikalikan 26 hari. Nanti dapat potongan 10 persen setiap bulan,” kata pria yang belum pernah mengenyam bangku kuliah ini.

Dengan ojek langganan seperti ini, jadwal tiba driver bisa tepat waktu. Dalam sehari, ada sekitar 10 customer baru yang menggunakan jasa antar Dijemput, sementara pelanggan lama ada sekitar 300 customer.
Meski jumlah customer semakin tinggi namun jumlah armada yang ada masih terbatas. Saat ini Dijemput memiliki lima armada yang mana pada tahun depan ditargetkan naik menjadi 10 armada.

Setiap hari, driver memberi uang setoran kepada pengelola sebesar Rp25.000. Dijemput juga melayani jasa antar dokumen. Robby pernah mendapat order untuk mengantarkan dokumen ke Wonogiri. Untuk pengantaran barang, tersedia bagasi berkapasitas 15 kg.

Customer juga tidak dikenakan biaya jemput untuk wilayah Jogja. Menurutnya dengan adanya ojek Dijemput ini mampu membantu meningkatkan perekonomian para ojek pangkalan. Selain itu untuk Robby sendiri bisa sebagai pendapatan untuk bekal mendaftar sekolah ke perguruan tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya