SOLOPOS.COM - Gerbang tol Madiun. (Abdul Jalil/Solopos.com)

Ekspedisi Tol Trans Jawa

Solopos.com, MADIUN -- Pemerintah Kabupaten Madiun memanfaatkan keberadaan Tol Trans Jawa untuk mengerek perekonomian. Salah satu cara yang dilakukan yakni dengan menyediakan lahan bagi industri.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pemkab Madiun kini menyediakan lahan seluas 431 hektare untuk kawasan industri. Ini sebagai upaya agar para investor mau menanamkan modalnya di Kabupaten Madiun.

Ekspedisi Mudik 2024

Tim ekspedisi Tol Trans Jawa dari Solopos Group bekerja dan Jasa Marga memotret geliat perekonomian di kawasan industri di Kecamatan Pilangkenceng. Pada Kamis (29/4/2021) siang, terpantau ada deretan warung makan dan lahan parkir di sekitar pabrik alat olahraga PT Global Way. Sejumlah pedagang kaki lima juga terlihat sedang melayani para pekerja pabrik. Kawasan industri ini berada di dekat Tol Trans Jawa yang melewati Kabupaten Madiun.

Bupati Madiun, Ahmad Dawami Ragil Saputro, mengatakan keberadaan Tol Trans Jawa berdampak positif sangat besar. Setelah jalan tol ini beroperasi, Pemkab Madiun secara bertahap membangun jalan-jalan di luar tol.

Salah satu industri yang dibangun di kawasan industri di Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Kamis (29/4/2021). (Abdul Jalil/Solopos.com)

Keberadaan Tol Trans Jawa ini, kata dia, dijadikan sebagai momen untuk mendongkrak perekonomian masyarakat. Salah satunya dengan menyediakan lahan untuk kawasan industri. Pemkab Madiun telah menyiapkan lahan sekitar 431 hektare untuk pusat-pusat industri. Saat ini, sudah ada beberapa pabrik yang berdiri di kawasan tersebut dan telah menyerap tenaga kerja.

 

Data yang dihimpun dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Madiun menyebut nilai investasi yang masuk selama 2020 mencapai Rp889 miliar. Nilai ini jauh melampaui target yang ditetapkan yaitu senilai Rp500 miliar.

“Dalam investasi itu kuncinya, harus baik untuk masyarakat, baik untuk investor, dan baik untuk pemerintah,” kata bupati yang akrab disapa Kaji Mbing itu.

Bupati berkomitmen keterbukaan terhadap investor ini tidak akan mengganggu lahan persawahan produktif. Kabupaten Madiun saat ini memiliki lahan persawahan produktif mencapai 32.000 hektare.

Tim ekspedisi Tol Trans Jawa berfoto bersama Bupati Madiun Ahmad Dawami Ragil Saputro (tengah).

Pembangunan industri, kata dia, harus mematuhi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan peraturan dalam Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).

“Kami berharap investor-investor yang masuk sifatnya green. Punya korelasi dengan sumber daya yang ada di sini. Punya korelasi dengan perencanaan pembangunan. Akhirnya dengan begitu keberadaan tol yang berdampak pada berdirinya industri sehingga bisa mendongkrak perekonomian masyarakat,” terang Kaji Mbing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya