SOLOPOS.COM - Petugas memasang papan informasi di Masjid Majasem, Desa Pakahan, Kecamatan Jogonalan, Klaten, Rabu (29/9/2021). Pemasangan papan informasi itu dimaksudkan untuk edukasi jika di kawasan tersebut merupakan situs cagar budaya. (Istimewa/Disparbudpora Klaten)

Solopos.com, KLATEN–Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Klaten melakukan pemasangan papan petunjuk serta papan nama di 10 situs cagar budaya di Kabupaten Bersinar. Pemasangan papan tersebut dimaksudkan sebagai media edukasi agar warga ikut menjaga kelestarian benda-benda purbakala di lokasi tersebut.

Kepala Disparbudpora Klaten, Sri Nugroho, menjelaskan pemasangan papan petunjuk dan papan nama itu dilakukan dalam pekan ini. Sebanyak 10 lokasi tersebar di beberapa wilayah seperti di Kecamatan Manisrenggo, Kecamatan Jogonalan, Jatinom, Kalikotes, serta Bayat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jenis cagar budaya di 10 lokasi itu beragam. Seperti Masjid Majasem di Jogonalan, Watu Si Gong di Jatinom, serta Makam Syech Domba di Bayat. “Pemasangan papan ini sebagai wahana edukasi kepada masyarakat agar mengetahui bahwa Klaten memiliki banyak cagar budaya,” kata Sri Nugroho saat ditemui di Sekretariat Daerah Klaten, Rabu (29/9/2021).

Baca Juga: Oven Tembakau di Trucuk Klaten Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp50 Juta

Nugroho berharap dengan pemasangan papan tersebut warga serta pemerintah desa bisa ikut menjaga dan melestarikan benda diduga cagar budaya di sekitar mereka. “Biar semua tahu dan masyarakat peduli dengan cagar budaya di sekitar mereka. Saat ini kami masih terus melakukan edukasi tentang cagar budaya bersama desa dan kecamatan,” ungkap Nugroho.

Nugroho menuturkan ada banyak temuan benda diduga cagar budaya di Klaten dengan berbagai jenis mulai dari yoni, arca, batuan candi, hingga situs. Namun, belum semua terdata.

Disparbudpora memiliki mimpi untuk membangun museum cagar budaya guna menyelamatkan objek diduga cagar budaya yang selama ini tak terawat. “Mudah-mudahan segera ada gedung sendiri,” kata Nugroho.

Baca Juga: Puncak Tradisi Bersih Desa Sumur Digelar Sederhana

 

Edukasi Warga

Kepala Bidang Kebudayaan Disparbudpora Klaten, Yuli Budi Susilowati, mengatakan banyak situs cagar budaya di Klaten yang belum ada tanda pengenal dan petunjuk arah. Susi juga menjelaskan pemasangan papan tersebut dimaksudkan untuk mengedukasi warga jika benda-benda diduga cagar budaya di kawasan tersebut harus dijaga dan dilindungi undang-undang maupun perda tentang pengelolaan dan pelestarian cagar budaya.

Susi mengatakan berdasarkan hasil pendataan pada awal tahun ini ada sekitar 130 situs cagar budaya di Klaten. Susi mengakui mayoritas benda diduga cagar budaya di kawasan situs tersebut tak terawat.

“Kondisinya masih banyak yang belum terawat. Lokasinya menyebar. Ada yang di pinggir jalan serta pekarangan rumah,” kata Susi.

Baca Juga: Selamat! Kadisdik Klaten Jadi Direktur Pembinaan SMK Kemendikbudristek

Susi menjelaskan belum lama ini Disparbudpora Klaten melakukan pemindahan objek diduga cagar budaya yang tak terawat dan rawan dicuri ke Kantor Disparbudpora. Sekitar tujuh objek diduga cagar budaya yang sudah dipindahkan seperti prasasti, arca dengan kondisi tak utuh lagi, batu bata berukir, dan lain-lain.

“Kami sudah mengajukan izin ke beberapa kepala desa untuk pengambilan benda-benda cagar budaya dikumpulkan di Disparbudpora Klaten. Ini juga menjadi bahan untuk rencana museum cagar budaya. Di beberapa desa masih proses negoisasi dengan perangkat desa dan masyarakat karena masih ada yang belum mengizinkan,” kata Susi.

Pegiat pelestari cagar budaya Klaten, Hari Wahyudi, mengapresiasi Disparbudpora Klaten memberi papan informasi tentang cagar budaya. “Papan informasi ini sebatas pemberitahuan, jadi tetap harus dilakukan pengawasan dan pemeliharaan secara berkala. Sosialisasi edukasi cagar budaya ke desa-desa yang terdapat objek diduga cagar budaya lebih penting sehingga Disparbudpora Klaten bisa menggandeng warga dalam pelestarian cagar budaya,” kata Hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya