SOLOPOS.COM - Ilustrasi sampah dibuang di sungai. (Freepik.com)

Solopos.com, PASURUAN — Berbagai jenis sampah mencemari Sungai Bulusari, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur (Jatim). Bukan hanya sampah organik dan anorganik berupa kayu dan plastik, sungai yang ada di Pasuruan ini juga tercemar sampah dari bekas popok bayi dan pakaian dalam wanita.

Banyaknya pakaian dalam wanita yang dibuang di Sungai Bulusari Pasuruan ini disampaikan warga dan pencinta alam dari Relawan Sungai Nusantara yang menggelar aksi bersih-bersih, Senin (11/10/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka mengaku tak hanya menemukan sampah plastik yang berserakan, tapi juga pakaian dalam wanita saat melakukan bersih-bersih di Sungai Bulusari Pasuruan.

Baca juga: Sungai Bengawan Solo Bagai Tong Sampah Raksasa: Tercemar Limbah Babi, Ayam, hingga Ciu

“Yang dominan sampah plastik. Tapi banyak juga popok, celana dan beha juga berserakan,” kata koordinator Relawan Sungai Nusantara, Muhammad Kholid Basyaiban, dikutip dari detik.com.

Sebanyak 20 orang sukarelawan yang terdiri dari pegiat lingkungan, mahasiswa dari Surabaya dan Malang hingga warga membersihkan Sungai Bulusari Pasuruan. Mereka memunguti sampah yang tersangkut di pohon-pohon dan bebatuan sungai.

“Sungai Bulusari hulunya di Penanggungan dan menuju ke Brantas. Konsentrasi kami memang Sungai Brantas dan Sungai Bengawan Solo, serta anak-anak sungai lainnya,” ujar Kholid.

Menurut Kholid, sampah yang menyangkut di pohon dan bebatuan terbawa arus saat debit sungai tinggi di musim hujan. Ketika musim kemarau, sungai tampak kotor.

“Kami bersihkan sepanjang 100 meter sungai,” terangnya.

Baca juga: Kesal Sungai Tercemar, Ratusan Warga Pasuruan Protes Turun ke Jalan

Salah satu warga, Irsyad, mengatakan Sungai Bulusari Pasuruan dulu bersih. Di sungai itu juga terdapat ikan dan udang.

Namun demikian, sejak tercemar sampah, termasuk pakaian dalam perempuan, Sungai Bulusari Pasuruan menjadi jarang dihuni ikan dan udang.

“Dulu di Kali Bulusari ini banyak udang, tapi sekarang sudah tidak ada karena tercemar sampah plastik dan limbah tekstil,” kata Irsyad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya