SOLOPOS.COM - Rizeki Sinawang. (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Duta batik Kulonprogo akan mengikuti pemilihan di Jakarta

Harianjogja.com, KULONPROGO — Setiap batik memiliki sejarah dan filosofi masing-masing. Kekayaan budaya daerah tersebut membuat warga Sentolo bernama Rizeki Sinawang tertarik memperluas pengetahuan dan wawasan mengenai batik nusantara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Perempuan yang akrab disapa Nawang itu mengaku sudah akrab dengan batik sejak kecil. Selepas lulus dari SMK Negeri 4 Jogja, dia membantu ibunya menjalankan usaha menjahit pakaian di rumahnya, Dusun Sentolo Lor, Desa Sentolo, Kecamatan Sentolo, Kulonprogo. Dia banyak mempelajari karakteristik dari berbagai jenis kain, termasuk batik.

“Menjahit batik itu juga ada caranya sendiri, harus menyesuaikan motifnya,” kata Nawang, Jumat (23/9/2016).

Nawang memaparkan, cara pemakaian batik juga tidak sembarangan, misalnya pada kain yang digunakan pengantin berpakaian adat Jawa sebagai jarik. “Apa yang dipakai pengantin cowok dan cewek itu beda. Cara mewirunya pun beda dan ada aturan khususnya,” ucap dia.

Kecintaan Nawang terhadap batik kemudian mengantar perempuan kelahiran 31 Oktober 1991 itu mengikuti pemilihan duta batik Indonesia yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata RI. Dari sekitar 200 pendaftar, dia berhasil maju ke babak semifinal yang melibatkan 48 orang. Setelah seleksi berikutnya, dia terpilih menjadi satu dari 28 orang yang berhak mengikuti babak final. Nawang akan mewakili DIY bersama perwakilan dari Kabupaten Sleman.

Nawang berencana berangkat ke Jakarta pada Sabtu (24/9/2016). Dia harus menjalani karantina pada 25-30 September mendatang. Sebelum malam final pada Jumat (30/9/2016) pekan depan, dia bakal mengikuti penilaian pada malam unjuk bakat, Rabu (28/9/2016) nanti. Nawang menambahkan, dia tidak hanya dituntu memiliki wawasan luas tentang batik dan filosofinya. Dia mesti paham bagaimana cara memasarkan batik.

Namun, pengetahuan teori saja juga tidak cukup. Nawang mengaku tahu bagaimana cara membatik, termasuk batik tulis yang butuh ketelatenan. “Saya merasa ingin berlomba untuk mencari pengetahuan dan ilmu serta wawasan seluas-luasnya,” ujar dia.

Nawang lalu mengaku menjadi satu-satunya finalis yang berlatar belakang pendidikan SMK. Semua peserta kebanyakan sudah sarjana, bahkan ada yang sedang atau sudah menyelesaikan pendidikan jenjang S2. Namun, dia tidak mau minder. Dia justru ingin membuktikan bahwa dia pun bisa berprestasi dan sukses seperti mereka yang sudah mengenyam pendidikan tinggi. “Misi saya adalah memasarkan batik Indonesia, khususnya Kulonprogo yang punya batik geblek renteng,” ungkap gadis yang hobi main basket itu.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Kulonprogo, Krissutanto mengapresiasi prestasi Nawang yang maju ke ajang tingkat nasional. Dia berharap Nawang bisa meraih prestasi yang membanggakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya