SOLOPOS.COM - Warga masyarakat tampak membubuhkan tanda tangan pada spanduk sebagai wujud kesetiaan terhadap bahasa Indonesia di ajang CFD Simpang Lima, Semarang, Minggu (16/7/2017). (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Duta Bahasa Jawa Tengah (Jateng) para kandidatnya mengampanyekan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di ajang Car Free Day (CFD) di kawasan Simpang Lima, Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANG – Minat masyarakat, terutama generasi muda, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar belakangan ini mulai menurun. Kondisi ini pun mendorong  sekelompok pemuda yang tergabung dalam Ikatan Duta Bahasa Jawa Tengah (Jateng) menggelar kampanye penggunaan bahasa Indonesia di ajang Car Free Day (CFD) di kawasan Simpang Lima, Semarang, Minggu (16/7/2017).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kampanye yang diberi tajuk Gerakan Cinta Bahasa Indonesia (GCBI) itu tak hanya diisi orasi kebahasaan yang dipimpin Kepala Balai Bahasa Jateng, Pardi Suratno, tapi juga diwarnai aksi bagi-bagi suvenir berupa tas yang berisi Kamus Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

Ketua Panitia GCBI, Hudha Abdul Rohman, mengaku sengaja menggelar kampanye penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di ajang CFD. Maksud dan tujuannya tak lain agar seluruh lapisan masyarakat bisa turut terlibat dalam aksi itu.

“Tujuan kami menggelar acara ini tak lain adalah untuk mengajak generasi muda memartabatkan bahasa yang kita miliki. Tak hanya bahasa Indonesia, tapi juga bahasa Jawa. Caranya tak lain dengan menggunakan dan menerapkan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari,” tutur Hudha saat dijumpai Semarangpos.com di sela-sela kegiatan itu.

Hudha menilai saat ini penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar memang masih minim. Kondisi itu turut diperburuk dengan banyaknya media-media cetak maupun online yang menjadi sarana baca masyarakat, yang belum menerapkan bahasa Indonesia sesuai kaidah.

“Seperti contoh saat ini, banyak yang menulis kata-kata gadget. Padahal, bahasa Indonesia punya kata-kata sendiri untuk menyebutkan gadget, yakni gawai. Tapi, masih jarang yang menggunakan kosakata itu,” ujar Hudha.

Kepala Balai Bahasa Jateng Pardi Suratno mengapresiasi kegiatan GCBI ini. Ia berharap dengan acara ini tingkat kesadaran masyarakat untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari kian meningkat.

“Penggunaan bahasa Indonesia itu kan sudah tercantum dalam UU No. 24 Tahun 2009. Jadi kita wajib menjaganya karena bagian dari bangsa Indonesia,” tutur Pardi.

Kegiatan GCBI di CFD Simpang Lima itu pun dilanjutkan dengan aksi penandatangan oleh warga masyarakat pada spanduk. Tanda tangan itu sebagai simbol wujud kesetiaan terhadap bahasa negara.

Dalam acara itu, juga diperkenalkan 30 kandidat Duta Bahasa Indonesia, yang terdiri dari 15 putra dan putri, yang akan bersaing memperebutkan gelar Duta Bahasa Indonesia di Magelang, Sabtu-Minggu (22-23/7/2017).

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya