SOLOPOS.COM - Atlet judo tunanetra Indonesia, Junaedi (kiri), mencoba menjatuhkan lawannya atlet Thailand, Vitoon Kongsuk, pada nomor individu kelas -60Kg J1 putra ASEAN Para Games 2022 di Tirtonadi Convention Hall, Solo, Jawa Tengah, Selasa (2/8/2022). Junaidi berhasil menyumbangkan perak untuk Indonesia seusai melawan tiga pejudo lainnya. (Antara/Muhammad Adimaja)

Solopos.com, SOLO – Judoka (atlet judo) Indonesia, Junaedi, memang gagal menyumbang emas di ajang ASEAN Para Games Solo 2022. Tapi, medali perak yang diraihnya tetap tergolong spesial, Junaedi berasal dari keluarga yang kekurangan dari sisi perekonomian.

Di ajang ASEAN Para Games (APG) ke-11 2022  ini, Junaedi tampil di cabang olahraga judo tunanetra kelas 60kg J1 putra hanya kalah dari wakil Thailand, Vitoon Kongsuk. Setelah itu, dia mampu menang atas Vo Thanh Trieu (Vietnam) dan Omas Deterson (Filipina) untuk menyegel raihan perak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pelatih kepala judo tunanetra Indonesia, Lee Yong Il, menjelaskan bahwa Junaedi gagal menyabet emas karena sempat mengalami cedera lutut saat melakoni laga pertama. Namun medali perak yang didapat tetap dianggap Lee bagus karena Junaedi belum pernah tampil di ajang ASEAN Paragames sebelumnya.

“Junaedi ini sebenarnya ranking 11 dunia. Tapi hari ini, dia sakit lutut hingga akhirnya kalah pada laga pertama dan harus puas dengan perak. Setelah ini, dia diproyeksikan untuk tampil di Paralimpiade dan bakal mengikuti 3-4 turnamen internasional agar tetap berada di ranking 12 besar dunia dan lolos otomatis ke Parlimpiade Paris,” ujar Lee.

Baca Juga: Jadi Pemeran Rajamala Maskot APG 2022, Begini Pengalaman Agung Putra

Junaedi sendiri turut mensyukuri raihan perak yang didapat karena itu menjadi medali internasional pertamanya, selain emas Peparnas Papua 2021. Meski demikian, Jujun sapaan akrab Junaedi berharap dapat mempersembahkan yang terbaik pada kesempatan yang akan dating.

“Saya ucapkan terima kasih kepada semua elemen yang mendukung. Maaf belum memberikan yang terbaik untuk Indonesia, tapi mudah-mudahan saya bisa tampil lebih baik lagi. Saya tetap sangat bangga sekali dengan pencapaian ini,” ujar Junaedi seusai upacara pengalungan medali di Convention Hall Tirtonadi, Solo.

Bukan tugas mudah bagi Junaedi untuk tampil membela Indonesia di ASEAN Para Games Solo 2022. Dia mengaku harus menjuarai Porda dan Peparnas 2021 terlebih dahulu untuk diajak masuk Pelatnas. Selain itu, Junaedi berasal dari kalangan keluarga yang kurang beruntung.

Baca Juga: Klasemen Terbaru Grup A Piala AFF U-16, Kans Indonesia Lolos Kian Besar

Asep selaku kakak Junaedi menceritakan bahwa adiknya baru mulai menggeluti judo sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sebelum itu, Junaedi hanyalah anak petani miskin biasa yang kesehariannya menggembala kambing atau membantu ayahnya bercocok tanam.

“Sebelum jadi atlet, kadang dia itu menggembala kambing dan ikut mencangkul. Tapi, setelah itu saya terus memotivasi dia agar jadi orang yang berguna, dan terus mengingatkannya bahwa kita bukan orang punya dan berasal dari keluarga petani kecil,” ujar Asep.

Kemudian, Junaedi bisa mewakili Indonesia setelah dimotivasi dan jiwa sosialnya pun bagus setelah itu. Sepulang dari Peparnas Papua, dia mau berbagi dengan orang-orang kampung, anak yatim, hingga menyumbang karpet untuk masjid. Dia juga sudah jadi tulang punggung keluarga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya