SOLOPOS.COM - Penggali kubur di Sidoarjo mengeluh honor mereka tujuh bulan belum dibayar.(detik.com)

Solopos.com, SIDOARJO — Para penggali kubur jenazah Covid-19 di Sidoarjo, Jawa Timur, mengeluh lantaran sudah tujuh bulan upah mereka tak kunjung dibayar. Padahal setiap hari mereka harus standby untuk memenuhi permintaan menggali kubur.

Dulu, saat masih lancar, mereka mengaku dibayar Rp5 juta per lubang. Honor tersebut dibagi untuk lima orang penggali kubur.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Salah seorang penggelai kubur di TPU Delta Praloyo, Sidoarjo, Sukoyo, mengaku telah menunggu-nunggu upah menggali kubur sejak tujuh bulan lalu. Namun hingga kini belum ada kejelasan kapan Dinas Perumahan dan Permukiman Kabuupaten Sidoarjo akan membayarnya.

“Sudah tujuh bulan honor yang ditunggu-tunggu hingga kini belum terbayar,” kata Sukoyo di TPU Delta Praloyo, Kamis (1/7/2021).

Baca Juga: Kasus Positif Tinggi, Kota Madiun Zona Merah Covid-19

Sukoyo mengatakan dalam perjanjian awal, upah menggali satu liang kubur mencapai Rp 5 juta. “Kemudian dari Rp 5 juta itu dibagi lima orang. Meski honor belum dibayar, mereka tetap semangat menggali liang kubur. Karena tidak ada orang yang mau mengerjakan pekerjaan ini,” jelas Sukoyo.

Bikin Resah

Hingga kini, belum ada kejelasan kapan honor para penggali kubur akan dibayar. Sukoyo dan rekan-rekannya resah. Sebab, mereka tidak memiliki pendapatan lain untuk menafkahi keluarga.

“Bagaimana mau nyambi [kerja sambilan], kami sejak pagi sampai petang harus stand by di sini. Dulu bahkan sampai tengah malam kami stand by. Tapi kalau sekarang kami batasi, malam hari tidak menggali,” terang Sukoyo.

Baca Juga: Disnaker Madiun Upayakan Urus Gaji TKW yang Disiksa di Malaysia

Untuk bertahan hidup, Sukoyo mengaku mengandalkan sumbangan sukarela dari pihak keluarga jenazah pasien Covid-19. Ia juga menegaskan, pihaknya tidak pernah meminta uang sepeser pun dari keluarga jenazah.

“Kadang ada yang memberi Rp50.000 sampai Rp100.000. Terpaksa kami terima karena honor kami belum dibayar. Tapi kami tidak pernah meminta loh. Uang itu pun untuk kebutuhan beli makanan dan minuman,” kata Sukoyo.

Ia menambahkan, saat ini ada perubahan soal besaran upah penggali kubur pemakaman COVID-19. Satu liang kubur hanya dibayar Rp2,5 juta. Tak lagi Rp 5 juta. “Kami berharap honornya segera dibayarkan, meski ada perubahan perjanjian honor. Yang dulunya satu liang Rp 5 juta, saat ini satu liang hanya Rp 2,5 juta. Itu dibagi lima orang,” kata Sukoyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya